Indonesia Urban Resilience Forum, Bahas Cara Meningkatkan Ketahanan Kota

Selasa, 30 Juli 2024 – 19:13 WIB
Asian Development Bank (ADB), Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris (UK FCDO), dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) menggelar Indonesia Urban Resilience Forum yang membahas cara-cara untuk meningkatkan ketangguhan perkotaan di Indonesia. Foto source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Asian Development Bank (ADB), Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris (UK FCDO), dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) menggelar Indonesia Urban Resilience Forum yang membahas cara-cara untuk meningkatkan ketangguhan perkotaan di Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim, menghadapi ancaman besar dari banjir, kekeringan, kenaikan permukaan air laut, dan pergeseran curah hujan. Pertumbuhan yang cepat, terutama di kota-kota pesisir, meningkatkan risiko-risiko ini.

BACA JUGA: Industri Kripto Sumbang Pajak Rp798,84 Miliar untuk Pembangunan Ekonomi Digital

Dengan 75% wilayah perkotaan yang berisiko, peningkatan ketahanan menjadi hal yang mendesak.

Urban Resilience Trust Fund (URTF) - dana perwalian multi-donor sebesar $82,12 juta yang didanai oleh FCDO Inggris dan dikelola oleh ADB, mendukung kota-kota di 24 negara yang memenuhi syarat, termasuk Indonesia, untuk mengurangi risiko iklim dan bencana melalui bantuan teknis dan investasi yang inovatif.

BACA JUGA: Operasikan 225 Unit Kapal, ASDP Kukuhkan Diri sebagai Perusahaan Penyeberangan Terbesar di Dunia

Dana ini berfokus pada adaptasi, solusi yang ramah lingkungan, dan pendanaan iklim.

Di Indonesia, bantuan sebesar $1,5 juta dalam bentuk bantuan teknis akan digunakan di Jakarta untuk menjajaki sumber-sumber pendapatan baru, terutama penetapan harga karbon, untuk meningkatkan aksi iklim.

BACA JUGA: Tak Hanya Bisnis, Antam Juga Serius Laksanakan ESG

Selain itu, program bantuan teknis senilai 2 juta dolar AS-yang diluncurkan pada forum ini-akan menyasar IKN Nusantara untuk mendukung kegiatan masyarakat, melakukan retrofitting sekolah-sekolah untuk adaptasi iklim, dan mendorong pertanian perkotaan regeneratif untuk meningkatkan ketahanan pangan di ibu kota yang baru.

"Indonesia telah mengintegrasikan ketahanan bencana dan adaptasi iklim ke dalam rencana pembangunan. Selain itu, zonasi kota harus mengidentifikasi daerah rawan bencana dan membatasi kegiatan untuk meminimalkan kerugian dan dampak ekonomi," ujar Tri Dewi Virgiyanti, Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS).

"Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, Indonesia mendorong kolaborasi berbagai pemangku kepentingan untuk difusi teknologi, berbagi pengetahuan, pelatihan, dan pemberdayaan masyarakat, terutama bagi kelompok-kelompok rentan," tambahnya.

Mengumpulkan lebih dari 130 pengambil keputusan dan mitra pembangunan di tingkat internasional, nasional, regional, dan kota, Indonesia Urban Resilience Forum menawarkan platform utama untuk memahami lanskap ketahanan kota di Indonesia, menampilkan pembelajaran dari berbagai inisiatif, mengidentifikasi area dukungan prioritas, dan menjajaki peluang pembiayaan untuk kota.

"Aksi iklim merupakan inti dari program kerja ADB," ujar Jiro Tominaga, Country Director ADB untuk Indonesia.

"Kami senang dapat bermitra dengan Indonesia untuk memperkuat ketahanan perkotaan melalui investasi di bidang infrastruktur, energi, transportasi, pertanian, kesehatan, dan pendidikan," tambahnya.

"Dalam menghadapi tantangan iklim, Indonesia bangkit dengan ketangguhan dan tekad yang kuat. Saya memuji dukungan internasional yang baru untuk ibu kota baru kita, Nusantara, yang akan semakin meningkatkan posisinya sebagai ibu kota yang hijau, tangguh, dan berkelanjutan," ujar Utusan Khusus Presiden RI untuk Kerja Sama Internasional untuk Nusantara, Bambang Susantono.

"Inisiatif ini menunjukkan upaya bersama untuk memastikan bahwa Nusantara menjadi mercusuar pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan peran Indonesia dalam kampanye perubahan iklim global," tambahnya.

Forum ini berfokus pada replikasi dan peningkatan ketahanan iklim perkotaan.

ADB, Otoritas Modal Nusantara, UK FCDO, dan BAPPENAS mengeksplorasi kemitraan yang efektif dan strategi masa depan, serta menyoroti potensi kolaborasi dan investasi untuk meningkatkan ketahanan iklim perkotaan di Indonesia.

Dalam kesempatan ini, beberapa mitra pembangunan internasional juga menyatakan komitmen mereka untuk membangun masa depan kota yang tangguh.(chi/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Resmikan Pembangunan Jembatan Pulau Balang, Hutama Karya Berkomitmen Dukung Kemajuan IKN


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Indonesia   IKN   Bappenas   ketahanan kota   ADB  

Terpopuler