Indonesian Street Menapak di Bukit Bintang Kuala Lumpur

Jumat, 26 Agustus 2016 – 10:51 WIB
Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - KUALA LUMPUR – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya sudah seperti pendekar silat. Menteri asal Banyuwangi, Jawa Timur itu terus menebar jurus marketing untuk mendongkrak pariwisata di Indonesia.

Setelah mengguncang dengan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba (KKPDT) 2016, hingga menjadi trending topic di media sosial, Arief bakal menghentak Kuala Lumpur, Malaysia pada 1-4 September nanti. Yakni melalui acara bernama Indonesian Street di Bukit Bintang, Kuala Lumpur.

BACA JUGA: Wow, Tim Kesenian Reog Ponorogo Sukses Menggoyang Filipina

Bukankah Negeri Jiran dengan slogan Malaysia Truly Asia itu menjadi “musuh emosional” Wonderful Indonesia? Bagi Arief, langkah itu merupakan upaya menggaeti wisatawan mancanegara.

“Berperang dan spirit mengalahkan Malaysia itu tidak seperti Ganyang Malaysia zaman Bung Karno dulu, yang bertarung fisik, kontak senjata dan adu kekuatan. Yang akan kita lawan adalah capaian, atau achievement dalam pariwisata! Baik dalam jumlah wisman, maupaun kualitas wisman, atau nilai devisa yang bisa didapat dari pariwisata. Ukurannya 3S, menang size, menang sustainable, dan menang spread,” kata Arief.

BACA JUGA: 67th Indonesia-Tiongkok, Menpar Arief Yahya Dialog INACHAM di Shanghai

Karena itu, kegiatan promosi di Bukit Bintang dengan konsep Indonesia Street justru sebagai cara untuk mengenali musuh. Hal itu seperti kata-kata Sun Tzu, filsuf Tiongkok yang kondang berkat buku Seni Berperang.

“Kenali dirimu, kenali musuhmu, maka engkau akan enang persaingan! Atau dalam bahasa marketing, kenali customers-mu, kenali rivalmu, maka kamu akan tampil menjadi pemenang!” ungkap Arief.

BACA JUGA: Bu Maria Suka Berjemur Tanpa BH, Beginilah Akibatnya...

Sedangkan Prof I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata mengatakan, promosi di Malaysia itu demi menjaring wisatawan asal negeri berpenduduk lebih dari 27 juta itu agar berkunjung ke Indonesia.
“Jadi, misi utamanya adalah menjaring lebih banyak wisatawan mancanegara asal Malaysia berkunjung ke Indonesia,” katanya.

Indonesian Street akan digelar di sepanjang Starhill Gallery hingga Lot 10 Shopping Center di Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Malaysia. Lokasinya strategis karena kawasan itu mirip dengan Orchard Road Singapura.

Di sepanjang jalan itu ada pusat belanja, hotel berbintang, kafe dan tempat hiburan yang berdiri di kiri dan kanan jalan. Sajian kuliner dan tempat kongkonya pun oke punya. Dari tempat minum kopi, mencicipi teh, minuman segar, makanan, snack, bakar-bakaran bernuansa Arab, apa saja ada di situ.

Di sinilah tempat kerumunan massa yang paling ramai di Malaysia. Dari mulai pribumi sampai ekspatriat kerap berbaur jadi satu di Bukit Bintang.

“Bukit Bintang ada di jantung kota Kuala Lumpur.  Ini merupakan pusat kerumunan massa yang paling ramai. Menggelar Indonesia Street dengan berbagai macam acara yang dikemas dalam konsep promosi Wonderful Indonesia akan menjadi cara terbaik dan efektif untuk mempromosikan Indonesia kepada publik Malaysia,” katanya.

Saat ini, Malaysia memang menjadi musuh besar pariwisata Indonesia. Ada persaingan sebagai sesama negara ASEAN yang punya geografis yang berdampingan. Tapi di sisi lain, Malaysia juga pasar potensial yang memiliki kedekatan hubungan dan kultural.

Dari sisi geografis, jaraknya dekat dengan Indonesia. Utamanya dengan Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur serta Batam-Bintan. Belum lagi kesamaan satu rumpun Melayu, yang bahasa dan budayanya mirip.

Yang lebih penting lagi, daya beli pariwisata wisman Malaysia cukup tinggi. “Bertahun-tahun Malaysia nomor dua, setelah Singapura, wisman yang ke Indonesia,” tambah Pitana.

Karenanya, kemasan promosi di Bukit Bintang pun disiapkan dengan konsep menarik. Indonesia Street akan tampil dalam enam spot di sepanjang jalan Bukit Bintang. Dan masing-masing spot, dirancang memiliki tema khusus tentang Indonesia.

Untuk spot 1 bertema Wonderful Garden of Indonesia. Lokasinya di outdoor Starhill Gallery Terrace.

Spot 2 di Sephora Walkway dan Shook at Feast Village. Temanya Wonderful Batik of Indonesia. Dan spot 3 di Fahrenheit Shopping Center di depan Uniqlo. “Temanya Wonderful Culture of Indonesia,” ulas Pitana.

Untuk spot 4, lanjut Pitana, Indonesian Street akan membentang di Giant Cube Lawn Area, event space di depan H & M, Lot 10 Walkway hingga Fahrenheit dengan tema Wonderful Fun of Indonesia.  Sementara spot 5 di ISetan Entrance dengan tema Wonderful Nature of Indonesia. “Dan spot enam di Ground Floor dengan tema Wonderful Shopping of Indonesia,” beber Pitana.

Dijamin, semua yang datang ke Bukit Bintang akan happy saat berada di Indonesia Street. Lihat saja aktivitas promosi di spot 1. Di sana akan dilakukan aktivitas disc jokey, live musik akustik, tarian tradisional dari Kalimantan, lukis wajah, workshop untuk anak membuat mainan tradisional, menggunting siluet, dan sampling kuliner Indonesia.

Selanjutnya di spot 2, pengunjung dapat menonton video Wonderful Batik of Indonesia, parade penggunaan pakaian tradisional Indonesia, hingga pelaksanaan media gathering.
Sementara di spot 3 akan dipertunjukkan carnival dari Jember Fashion Carnaval.

Dijamin keren karena kostum yang  ditampilkan berasal dari bambu. “Ada nuansa tradisional-modern khas Indonesia. Pengunjung juga diperkenankan untuk melakukan foto selfie dengan peserta karnaval,: ungkap pria berkacamata itu

Di spot 3, juga akan ditampilkan Angklung Interaktif. Di sini pengunjung ikut dilibatkan dalam memainkan alat musik tradisional angklung asli Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan dunia. Ada 400 angklung yang bakal disediakan untuk memeriahkan acara ini.

“Melalui acara Angklung Interaktif ini diharapkan pengunjung dapat memperoleh sebuah pengalaman baru yaitu Wonderful Music of Indonesia yang dimainkan dengan alat musik tradisional yang terbuat dari bambu,” katanya.

Sementara di spot 4, pengunjung dapat menyaksikan penyanyi dengan iringan musik biola, sasando, dan kendang, di samping juga penampilan musik rap dan beatbox Indonesia.

Di spot 5, ada Photo Wall dengan latar belakang komodo. Di spot ini, pengunjung juga diperbolehkan berselfie ria. “Syaratnya meninggalkan alamat Facebook atau mengakses Facebook event. Foto-foto terbaik, akan ditampilkan di Sephora LED Screen berukuran besar,” terang Pitana.

Pemberhentian terakhir Indonesia Street ada di spot 6. Di sini, pengunjung akan dihibur pertunjukan musik tradisional Indonesia, pameran fashion muslim, pameran produk ethnic-modern, dan Wonderful Indonesia Fashion Show.

“Melalui event tersebut, diharapkan akan mendatangkan lebih banyak wisman Malaysia yang berkunjung ke Indonesia untuk menikmati destinasi wisata yang menarik,” kata Pitana.

Tahun ini, Indonesia memasang target kunjungan wisman sebesar 12 juta sampai tutup tahun. Sementara Malaysia merupakan negara fokus pasar wisata utama yang ditarget mampu menyumbangkan 2 juta wisman sepanjang 2016 di samping Singapura dan Tiongkok yang selama ini bersama Malaysia menjadi tiga besar penyumbang wisman terbanyak ke Indonesia.(adv/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Gempa Susulan Mengguncang, 247 Jiwa Melayang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler