jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjenbud) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) membidik program Indonesiana Film sebagai sarana lahirnya film berkualitas yang mengangkat kebudayaan Indonesia.
Kali ini, salah satu film yang menarik perhatian besar dan mendapat dukungan produksi berjudul Tulang Belulang Tulang.
BACA JUGA: IndonesianaTV Bisa Jadi Wadah Lahirnya Karya Senin Idealis dan Berkualitas
Skenario film Tulang Belulang Tulang merupakan hasil inkubasi program Indonesiana Film 2021 yang digelar Kemdikbudristek.
Akses Film Financing Indonesiana Film Vivian Idris mengatakan Tulang Belulang Tulang adalah bukti nyata telah ditunjukkan Ditjenbud Kemdikbudristek melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media (PMM) untuk memfasilitasi dan memberikan kemanfaatan terhadap kemajuan sinema nasional dan ide para sineas.
BACA JUGA: Dana Indonesiana Angin Segar Bagi Pekerja Kreatif Indonesia
Hal itu diungkapkan Vivian saat penandatanganan nota kesepahaman Kemdikbudristek bersama Pomps Film dan Adhya Pictures mengenai dukungan produksi proyek Indonesiana Film tahun 2021 berjudul Tulang Belulang Tulang.
“Direktorat PMM Kemdikbudristek memfasilitasi riset dan survei lokasi. Kemudian juga akan membantu komunikasi ke pemerintah daerah setempat dan berupaya mencarikan investor produksi filmnya,” ungkap Vivian, di Jakarta, Rabu (8/3).
Indonesiana Film menjadi seperti laboratorium penulisan melalui serangkaian kegiatan, seperti lokakarya dan mentoring, yang diikuti para pegiat sinema nasional.
Selain itu, Vivian menambahkan Indonesiana Film memiliki para pesertanya yang mengikuti pendidikan selama setahun.
Namun, peserta tidak mempunyai keterikatan bila proyek film diproduksi lalu menerima investor dari mana saja sebab itu hal terpisah dari kegiatan Indonesiana film.
“Setiap tahun disaring tiga karya film yang terbaik. Salah satunya film Tulang Belulang Tulang menjadi skenario terbaik Indonesiana Film tahun 2021,” tukas Vivian.
Penulis dan sutradara film Tulang Belulang Tulang Sammaria Sari Simanjuntak mengungkapkan, workshop Indonesiana Film berpengaruh memperkuat percaya diri dengan skenario yang telah dibuat.
Sammaria menuturkan pengalamannya dengan ikut serta program Indonesiana Film, akhirnya cerita Tulang Belulang Tulang dikembalikan ke esensinya.
“Setelah itu dibimbing juga oleh para mentor dan asesmen sekaligus difasilitasi, akhirnya kita dapat investor untuk produksi film Tulang Belulang Tulang,” papar Sammaria.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid menyampaikan, sasaran program Indonesiana Film memang ingin mendorong kemajuan dan mendukung hasil karya para sineas, seperti penulis skenario, produser, maupun sutradara.
“Ciri khas dan kedekatan terhadap nilai-nilai yang hidup di masyarakat membuat film menjadi lebih berwarna, menarik, dan memberikan pengalaman yang unik terhadap penonton,” imbuh Hilmar.
Hilmar menjabarkan, program Indonesiana Film merupakan upaya Kemdikbudristek untuk menghasilkan karya naskah berkualitas berbasis kekayaan budaya Indonesia, khususnya kearifan lokal.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul