IndonesianaTV Bisa Jadi Wadah Lahirnya Karya Senin Idealis dan Berkualitas

Senin, 23 Januari 2023 – 13:47 WIB
IndonesianaTV dibidik jadi wadah lahirnya karya berkualitas idealis dan berkualitas. Dok Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan, kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim telah meluncurkan kanal Indonesia sebagai Merdeka Belajar episode ke-13: Merdeka Berbudaya dengan Kanal Indonesiana.

Nadiem mengatakan Kanal Indonesiana diharapkan mampu menjadi media ekspresi, pustaka, dan promosi Indonesia sekaligus wadah pegiat seni budaya menampilkan karyanya agar dikenal luas.

BACA JUGA: Pameran Artina Digelar di Sarinah, Ratusan Karya Seni Dipamerkan

“Kanal ini bisa menjadi jembatan bagi pelaku budaya yang mungkin belum terlalu dikenal luas dan bagi yang sudah sukses, dapat menjadi wadah karya-karya yang mungkin tidak biasa ditayangkan oleh kanal-kanal lain,” tutur Nadiem Makarim dalam keterangan yang dikutip, di Jakarta, Senin (23/1).

Nadiem memaparkan platform digital Indonesiana.tv itu dirancang dengan semangat kolaborasi bahwa pelaku budaya dapat berpartisipasi guna memperkaya kontennya.

BACA JUGA: Cartel dan Bobobox Berkolaborasi, Hotel Kapsul Sarat Karya Seni Segera Hadir di Jakarta

Indonesiana.tv sudah memperluas jaringan kemitraan untuk distribusi konten dengan lembaga domestik maupun luar negeri, seperti Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL), jaringan Indonesia Cable TV Association (ICTA), BAKTI KOMINFO, GPR TV KOMINFO, PT KAI, Garuda Indonesia, Balai Pustaka, Library of Congress Kantor Jakarta, dan stasiun televisi swasta Timor Leste yakni Suara Timor Lorosae.

Kanal audio visual Indonesiana dapat diakses publk melalui laman www.indonesiana.tv dan jaringan televisi kabel berlangganan Indihome saluran 200 (SD) dan 916 (HD).

BACA JUGA: Artopologi Memulai Rangkaian Pameran Karya Seni Terintegrasi Web3

Sutradara kenamaan Indonesia Nia Dinata mengungkapkan kehadiran Kanal Indonesiana sangat tepat.

Sebab, negara-negara maju lainnya juga telah mempunyai layanan seni budaya yang terbuka untuk publik.

Menurut Nia, perkembangan zaman serba digital serta perubahan bentuk media baru (dalam jaringan) saat ini memang sudah waktunya kehadiran kanal Indonesiana, apalagi memudahkan generasi muda mengetahui budaya Indonesia, tetapi enggan menonton tayangan televisi.

"Maka, artinya seluruh program, konten, dibiayai oleh negara. Negara sudah seharusnya mempunyai sistem program dan indeks penilaian yang memang mengajak sineas untuk konsentrasi pada budaya dan membangun rasa bangga terhadap warisan nasional,” ujar Nia.

Dengan begitu, Nia melanjutkan, para sineas maupun kreator film di Indonesia akan merasa bebas berekpresi tanpa terbebani biaya produksi, rasa cemas laku atau tidak di pasaran, sehingga akhirnya tercipta karya idealis, potensial, harmonis, serta berkualitas.

“Kanal Indonesiana menjadi tolak ukur pekerja kreatif (seni budaya) supaya tidak takut lagi menciptakan karya idealis, tinggi nilai budaya, dan sejarah tentang Indonesia,” ucap Nia.

Nia menegaskan Kanal Indonesiana penting untuk terus dipopulerkan agar publik mengetahui tentang Indonesia sambil membangun inspirasi generasi muda pencinta sinema.

Bagi Nia, Kanal Indonesia dapat menjadi wadah berbobot untuk talenta muda Indonesia sesuai dengan zaman.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengemukakan Kanal Indonesiana mengurasi karya budaya berbentuk audio-visual dari seluruh Indonesia untuk memperkaya konten, misalnya melalui kompetisi film pendek atau film dokumenter.

Sebagai informasi, telah terkumpul 1.170 video bergenre dokumenter, dialog, drama, seni pertunjukan dalam indonesiana.tv kompilasi produksi program Belajar dari Rumah (2020), Pekan Kebudayaan Nasional (2020-2021), Kompetisi Produksi Film Pendek (2021-2022), Fasilitasi Bidang Kebudayaan (2021), Direktorat Perfilman, Musik, dan Media (2020-2022), Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat (2021-2022), Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (2021), Direktorat Pelindungan Kebudayaan (2021), serta Unit Pelaksana Teknis (2021-2022). (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler