Head of Indosat East Java Area Suwignyo mengatakan, perubahan konsep tersebut dilakukan untuk menangkap pasar pengguna smartphone yang berpotensi besar. Menurutnya, pertumbuhan pengguna ponsel pintar termasuk tumbuh cepat.
"Saat ini pengguna smartphone memang masih 20 persen dari total pengguna ponsel. Tapi prospeknya sangat bagus. Menurut lansiran State of Mobile Web saja, kenaikan dari Juli 2011 sampai 2012 mencapai 460 persen," ujar dia saat launching kartu perdana baru Mentari di Surabaya Town Square, Senin (17/12).
Untuk itu, pihaknya sudah menyesuaikan penawaran dari kartu Mentari ke pengguna smartphone. "Kami sudah melaksanakan riset dan menemukan bahwa kebutuhan pengguna smartphone terletak pada texting (BBM, Whastsaap, SMS), internet berkuota besar dan kecepatan tinggi, fleksibilitas menelpon ke semua operator, dan rasa eksklusifitas," jelasnya.
Dia merinci, Aspek itulah yang ditawarkan dalam kartu Mentari baru. Misalnya, tentang kecepatan yang ditetapkan pada standar tertinggi yakni 7,2 Mbps. Atau, bonus-bonus seperti SMS dan voice call. "Kami juga menawarkan fitur nomor cantik untuk menambahkan rasa eksklusifitas," tambah dia.
Diakuinya, posisi Mentari saat ini masih kalah dengan saudaranya IM3. Pelanggan Mentari, lanjutnya, masih dominan di daerah pinggiran dimana BTS pertama Indosat. Misalnya, Blitar, Tulung Agung, dan kota-kota lain di pantai selatan Jawa.
"Memang tahun ini, kami lebih sering bicara tentang IM3. Itulah kenapa, rebranding Mentari cukup penting agar konsumen bisa melihatnya sebagai kartu premium," ujar dia.
Dia menambahkan, ekspektasi terhadap perubahan konsep Mentari cukup tinggi. Untuk Jatim misalnya, pihaknya menargetkan 300 ribu pelanggan baru Mentari tahun depan.
"Dengan begitu, bisa meningkatkan pelanggan Mentari di Jatim yang saat ini berjumlah 2,8 juta orang atau 10 persen dari total pelanggan Mentari," tambahnya.(bil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Merpati Perkuat Rute Indonesia Timur
Redaktur : Tim Redaksi