Indra Bekti Pengin Ciptakan Ikon Kuliner Baru Cirebon

Selasa, 02 Mei 2017 – 14:17 WIB
Indra Bekti. Foto dok JPNN.com

jpnn.com - Indra Bekti membuka bisnis kuliner di Kota Cirebon. Bekti bersama sang istri, Dhila memperkenalkan Cirebon Sultana dalam acara MTM (Mendi Tah Mendi) di Batiqa Hotel, Minggu (30/4).

Kue kekinian itu diharapkan dapat menjadi ikon oleh-oleh khas Cirebon selain empal gentong, nasi jamblang, dan lainnya.

BACA JUGA: Sarwendah Percayakan Quality Control ke Anak Balitanya

Kepada Radar Cirebon, Bekti mengatakan bahwa bisnis ini berawal dari dua bulan yang lalu dan menjadi kenyataan tepat 28 April lalu Cirebon Sultana resmi dibuka.

Awalnya, Bekti mendapat penawaran untuk buka bisnis serupa oleh teman-temannya seperti Irwansyah, Zaskia Sungkar, dan Laudya Cynthia Bella dalam satu grup #SupportSahabat.

BACA JUGA: Tabrak Motor dari Belakang, Penabrak Jatuh, Datang Truk...Oh Tidak!

“Mereka melihat potensi pada diri kita (Bekti dan Dhila, red), makanya ikonnya Cirebon Sultana kita berdua. Kita langsung tertarik, dilihat dari apa yang sudah mereka hasilkan dari toko-toko mereka, mereka menawarkan buka di Cirebon,” kata Bekti kepada Radar Cirebon.

Bekti melihat sistem bisnis ini luar biasa. Antar owner saling mendukung. Ikut bantu mempromosikan akhirnya menjadi viral di sosial media.

BACA JUGA: Kevin Aprilio Sadar Tak Punya Bakat di Bidang Ini

“Dari Irwansyah buka di Medan Napoleon, cara promosinya berhasil, kemudian Zaskia Sungkar dengan Snowcake Surabaya ternyata berhasil lagi, lalu Bela buka Bandung Makuta berhasil lagi, maka saya juga optimis Cirebon Sultana pun berhasil,” sambungnya.

Kebetulan, lanjut Bekti, Cirebon merupakan kota bersejarah bagi dirinya. Nenek Bekti masih tinggal di Cirebon, tepatnya di daerah Banjarwangunan.

Begitu pun pamannya yang tinggal di Cirebon. “Ke Cirebon akan sering, mungkin tiap minggu ke sini untuk membuat Cirebon Sultana makin besar, membuat hubungan antara owner dengan Sultania (sebutan pencinta Cirebon Sultana, red) makin erat,” ujarnya.

Keberanian Bekti untuk membuka Cirebon Sultana karena melihat perekonomian Cirebon sangat luar biasa. Bekti juga menilai pembangunan Cirebon begitu pesat.

“Jadi saya sendiri akan menjual Kota Cirebon sebagai tujuan wisata dan jangan lupa ada Cirebon Sultana di sini,” tuturnya.

Dia pun merasakan sejak pertama Cirebon Sultana buka, pengunjung rela antre untuk membeli. Di hari pertama penjualan Cirebon Sultana mencapai kurang lebih 600 kue dan hari kedua 900 kue.

Permintaan yang luar biasa ini membuat Bekti kaget dan memutuskan untuk membuka pabrik Cirebon Sultana di Cirebon agar produksi kue lebih maksimal.

“Kita gerak cepat karena lihat animo masyarakatnya, berkat pemerintah juga dan kita diberikan kemudahan untuk meletakan banner-banner kita, juga respons dari sosmed seperti instagram luar biasa,” ujarnya.

Tak terasa, kata Bekti, followers Cirebon Sultana di instagram sudah mencapai 10 ribu orang dan terus meningkat.

Ditambah lagi, Bekti dan Dhila juga rajin posting informasi seputar Cirebon Sultana membuat kue ini semakin diketahui orang-orang.

“Merasa memiliki, kita turun langsung, semua bisnis kita jalani begitu, kalau engga akan keteteran dan terbengkalai. Kalau kita merasa memiliki jadi ikut membangun dari bawah, all out dan itu memberikan efek yang luar biasa, orang makin tau bahkan dari Taiwan, Malaysia, Brunei, juga nyobain beli,” katanya.

Untuk saat ini, Cirebon Sultana bisa dibeli di outlet-nya yang beralamat di Jalan Kartini No 5 Kota Cirebon. Tepatnya di depan Masjid At-Taqwa.

Kue yang memiliki tagline ‘Langsung Gawe Demen’ ini dijual dengan harga Rp 55 ribu dalam lima pilihan rasa yaitu blueberry, mangga, cheese, double chocolate, dan choco banana.

“Kalau saya deskripsikan Cirebon Sultana ini luarnya pastry, dalamnya ada sponge dan cream dengan rasa yang berbeda-beda,” pungkasnya. (nda)

BACA ARTIKEL LAINNYA... OB RRI Diperas Pria Mengaku Polisi, Diancam Pistol...


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler