jpnn.com - JAKARTA - Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Indra Charismiadji menilai program Makan Siang Gratis dari paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming merupakan langkah ugal-ugalan.
Konon, biaya dari program itu akan diambil dari refocusing dan realokasi dana pendidikan, perlindungan sosial, dan dana Kesehatan dari APBN.
BACA JUGA: Prabowo-Gibran Bakal Geser Dana Pendidikan & Bansos untuk Program Makan Siang Gratis
Menurut Indra, langkah ugal-ugalan yang akan diambil oleh pasangan ini merupakan bentuk pelanggaran konstitusi demi kepentingan elektoral semata.
"Kubu 02 (Prabowo-Gibran) sepertinya tidak paham pasal 31 ayat 2, yang mewajibkan setiap warga negara mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya," ujar Indra, Sabtu (2/12).
BACA JUGA: Bakal Pakai Dana Pendidikan, Program Makan Siang Prabowo-Gibran Menuai Kritikan
Menurut Indra, sampai hari ini, menurut data BPS, masih sekitar 20% anak Indonesia belum bersekolah sampai tingkat SMP.
“Dari yang bersekolah pun, banyak yang sekolahnya di sekolah swasta yang tentunya belum dibiayai pemerintah sesuai amanat konstitusi. Seharusnya siapa pun yang menang dalam kontes pilpres, fokus memenuhi hak asasi anak Indonesia dulu sebelum membuat program lainnya,” katanya.
BACA JUGA: Dukung Anies Baswedan Jadi Capres 2024, Indra Charismiadji: Saya Ini Nasrani
Indra mengatakan, anggaran pendidikan yang 660 triliun, jika dipakai 450 triliun untuk makan siang gratis, maka dapat dipastikan bahwa gaji guru dan dosen akan dipotong, sekolah dan kampus akan banyak rusak karena tidak terawat.
“Ini bencana demografi namanya, makin banyak anak Indonesia yang tidak bisa sekolah, ini jauh dari harapan bonus demografi," tutur pria yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh pendidikan Indonesia.
Sejak 2019, saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah melaksanakan program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) secara gratis untuk para peserta didik.
Program ini bertujuan untuk asupan makanan sehat supaya gizi mereka tercukupi dan mereka sehat secara jasmani untuk mengikuti segala kegiatan belajar.
“Program PMTAS ini berjalan dengan baik tanpa harus melakukan refocusing dan realokasi dana pendidikan, perlindungan sosial dan dana Kesehatan dalam APBD DKI Jakarta. Tidak ada anggaran yang dipotong sama sekali untuk program ini,” katanya.
"Mungkin kubu Prabowo-Gibran perlu datang kepada kami dan belajar bagaimana cara mengelola program seperti ini. Kami sangat terbuka. Kubu AMIN memang sangat berbeda, semua program sudah pernah dilakukan bukan baru janji,” ujar Indra. (*/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan