jpnn.com, JAKARTA - Pengamat dan Praktisi Pendidkan Indra Charismiadi membandingkan cara kerja Menteri Pendidkan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dengan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Muhadjir yang mantan Mendikbud ini dinilai lebih gesit dan rajin meski usianya tidak muda lagi. Sebaliknya Nadiem dinilai lebih lamban padahal usianya jauh lebih muda.
BACA JUGA: Ingatkan Nadiem Makarim Bawa Oleh-oleh, Dede Yusuf: Ada 53 Anggota ini
Selain itu, saat Muhadjir menjabat Mendikbud, sangat rajin mengunjungi sekolah-sekolah. Berbeda dengan Nadiem yang tidak melakukan kunjungan ke sekolah maupun kampus.
"Katanya Mas Menteri mengadopsi cara pemikiran Bapak Pendidikan Ki Hadjar Dewantoro tetapi Ing Madyo Mangun Karso. Namun, coba evaluasi berapa banyak Mendikbud selama 8 bulan menjabat melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah atau kampus-kampus," kata Indra kepada JPNN.com, Kamis.(2/7).
BACA JUGA: Terkait Isu Reshuffle, Indra Mengulas Kinerja Nadiem Makarim
"Pernah tidak kunjungannya di luar Pulau Jawa? Dan, dalam kunjungan tersebut berapa lama waktu yang Nadiem habiskan untuk bercengkerama dengan para pendidik juga dengan para peserta didik," sambungnya.
Selain itu, lanjut Indra, sejak Maret apakah ada kunjungan tersebut. Bandingkan dengan Presiden Joko Widodo yang tidak kunjung henti melakukan kunjungan ke daerah-daerah.
Begitu juga menteri lain seperti Menko PMK Muhadjir Effendy yang turun langsung ke rumah sakit, dan memberikan bantuan-bantuan kepada masyarakat.
Dia juga menyoroti soal kurangnya Mendikbud Nadiem memotivasi para guru, peserta didik, orang tua untuk tetap tenang dan menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ) daring secara efektif dan efisien.
"Yang jadi pertanyaan, apakah Mas Nadiem berpeluang di-reshuffle, tentunya ini adalah wewenang presiden seutuhnya. Jika Pak Jokowi memiliki komitmen dalam pembangunan SDM beliau harusnya sudah dapat mengevaluasi apakah sejauh ini tulang punggung program pembangunan SDM yaitu Kemendikbud sudah berjalan sesuai harapan beliau atau tidak," tuturnya.
Dia menambahkan, saat ini kalangan insan pendidikan menunggu gebrakan Jokowi. Apakah benar Jokowi rela mempertaruhkan reputasi politiknya karena Mendikbud ini adalah salah satu yang dipuja-pujanya dari awal.
"Semoga Pak Jokowi dapat mengambil keputusan terbaik untuk bangsa," tutupnya. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad