jpnn.com - Indra Sjafri tidak bisa lepas dari sepak bola. Setelah tidak lagi menjadi pelatih timnas U-19, dia berencana membangun akademi sepak bola.
NURIS ANDI P., Surabaya
---
PENCAPAIAN Indra Sjafri bersama timnas U-19 tidak bisa dipandang sebelah mata. Keberhasilannya membawa skuad Garuda Jaya -julukan timnas U-19- menjadi jawara Piala AFF 2013 adalah momen yang luar biasa. Sukses itu mengakhiri paceklik juara yang dialami sepak bola Indonesia selama puluhan tahun.
Sukses Indra berlanjut dengan membawa Evan Dimas dkk menembus putaran final Piala AFC di Myanmar. Andai lolos ke empat besar, Indonesia meraih tiket ke Piala Dunia U-20 di Selandia Baru tahun depan. Sayang, mimpi itu tidak terwujud. Indra pun harus lengser dari kursi pelatih.
Tapi, kecintaan Indra pada sepak bola begitu besar. Meski tidak lagi menjadi pelatih timnas, keinginan untuk mengembangkan sepak bola nasional tidak pernah padam di benak bapak dua anak tersebut.
Kali ini Indra berencana membangun akademi sepak bola di Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim).
''Alhamdulillah, ada orang yang baik hati memberikan 30 hektare tanahnya buat sport complex di Bontang,'' ujar Indra kepada Jawa Pos akhir pekan lalu.
Pembangunan akademi terus dikebut. Saat ini layout telah disiapkan. Bahkan, dua lapangan mulai dibangun. Terkait konsep pembinaan, Indra menyatakan bakal ada perbedaan dengan akademi sepak bola yang sudah ada. Akademi binaannya nanti tidak hanya berfokus pada pengembangan pemain. Calon pelatih pun mendapatkan coaching clinic.
''Konsepnya nanti berbeda, tak hanya pemain yang berlatih. Pelatih juga akan mendapatkan coaching clinic dalam pelatihan,'' tutur pria 51 tahun asal Padang, Sumatera Barat, itu.
Karena lokasinya di daerah pedalaman hutan Kalimantan, akademi tersebut mengedepankan aspek lingkungan. ''Di sana ada hutan. Tentu kami akan memperhatikan daerah mana yang boleh dibabat dan mana yang tidak. Mudah-mudahan bisa menghidupkan lingkungan sekitar. Kami juga tidak mau eksklusif sendiri di hutan,'' ucapnya.
Untuk mencari calon pemain, Indra akan kembali blusukan seperti saat berburu pemain timnas U-19. Artinya, pemain yang mendapat kesempatan adalah mereka yang benar-benar punya potensi dalam sepak bola.
''Dalam penerapannya nanti tidak harus 24 pemain. Kalau memang dalam masa scouting talent hanya ada enam pemain yang bagus, ya mereka sementara yang akan mengisi akademi,'' tutur pria yang pernah menangani PS Padang musim 2000-2003 itu.
Akademi tersebut bakal di-launching pada awal Januari 2015. ''Kami tidak mau terburu-buru membuka akademi itu. Saya mau, perencanaan yang matang harus dijalankan untuk bisa menghasilkan pemain yang benar-benar matang pula,'' katanya.
Untuk pelatih, Indra membuka pintu lebar-lebar kepada siapa saja yang ingin bergabung, termasuk para pelatih lokal dari Kalimantan. ''Sejauh ini ada beberapa nama pelatih yang masuk. Tetapi, saya berharap bisa memberdayakan pelatih-pelatih muda yang membutuhkan pengalaman,'' tegasnya. (*/c17/ca)
BACA JUGA: Angger Dimas, Disc Jockey Indonesia Nomor Wahid Asia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yusri Yusuf, 18 Tahun Setia Lestarikan Kecapi Maros
Redaktur : Tim Redaksi