jpnn.com, RIAU - Pelatih Tim Nasional U-19, Indra Sjafri menegaskan bahwa tidak ada jaminan untuk 18 pemain yang sudah terpilih.
Pasalnya jika ia menemukan pemain potensial dan berkualitas, bisa saja susunan pemain kembali disusun ulang.
BACA JUGA: Lima Pemain asal NTB Dipanggil Indra Sjafri
Apalagi proses seleksi pemain gelombang kedua di empat kota sedang dilakukan.
Sebab 18 nama yang sudah muncul tersebut bukanlah skuat baku yang tidak bisa diotak-atik lagi. Apalagi anak-anaak Indonesia yang sedang bersekolah sepakbola di berbagai negara juga belum melakukan proses seleksi.
BACA JUGA: Saddil dan Asnawi Punya Peluang Bela Dua Timnas
''Belum ada jaminan. Nanti kita lihat hasil tesnya, kalau ternyata ada yang lebih bagus dari pemain urutan ke-18, tentu akan kita ganti. Jadi peluang terhadap peserta seleksi masih terbuka lebar,'' jelas Coach Indra Sjafri kepada Riau Pos (Jawa Pos Group), Rabu (8/3).
Bahkan ia membuka peluang, jika ada pemain Riau yang belum mengikuti proses talent scouting yang digelar Asprov PSSI Riau beberapa waktu lalu, masih bisa ditarik ke Timnas U-19 jika kualitasnya bagus.
BACA JUGA: Pernyataan Indra Sjafri Usai Latihan Perdana Timnas
Apalagi uji tanding yang dilaksanakan pagi ini, ada dua pemain yang belum masuk dalam 35 pemain yang kembali dipanggil untuk melengkapi skuad.
Sebab dari 35 pemain, masih ada dua posisi yang kurang, yaitu posisi bek kanan dan bek kiri. Sehingga dua pemain dari Pusat Pendidikan dan Latihan pelajar (PPLP) dan Tiga Naga FA akan dipanggil sebagaii peserta tamu.
Dua pemain tersebut sudah dipastikan oleh pelatih Sepakbola PPLP Dispora Riau, Miskardi atas pemintaan Indra Sjafri.
Khusus seleksi gelombang kedua yang dilaksanakan di Stadion Utama Riau, sebanyak 35 pemain yang berasal dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan kepulauan Riau tengah mengikuti proses seleksi pada Rabu - Kamis (8-9 Maret).
Seleksi kemarin difokuskan untuk menguji fisik pemain, serta psikotes. Sedangkan pagi ini dilaksanan ujitanding antara sesama peserta seleksi.
"Hari ini kita melakukan beberapa pengujian terhadap pemain. Pemain yang sudah mengikuti proses seleksi, kita harus tau mereka pernah cidera atau ada riwayat cidera atau masalah lain tentang kesehatan.”
“Kalau fisik, minimal kita tahu kondisi fisiknya atau VO2Max. Dari psikotes juga tercermin mentalitas mereka, termasuk hal-hal mengenai kepribadian mereka. Standar tesnya sama saja dengan yang kita lakukan sebelumnya,'' jelasnya.
Dikatakan pelatih asal Pesisir Selatan, Sumbar tersebut ia akan memilih 1-60 pemain untuk tahap pertama. Mulao dari 18 nama pemain yanhg sudah ada, 12 pemain yang menempuh sekolah sepakbola di luar negeri hingga seleksi yang dilakukan di empat kota.
Selanjutnya dikerucutkan menjadi 40 pemain, dikurangi lagi menjadi 35 dan 30. Selanjutnya dikurangi kembali menjadi 25 pemain yang akan dibawa melakukan tour ke Eropa untuk uji tanding dengan klub-klub di Eropa.
''Untuk tour di Eropa, rencananya Mei mendatang. Mereka ini merupakan pemain terbaik dari rangkaian seleksi yang kami lakukan,'' jelas Indra.
Disisi lain, Indra meralat pernyataan media yang menyatakan 12 pemain di luar negeri merupakan pemaiin naturalisasi. Padahal 12 pemain tersebut masih merupakan warga negara Indonesia, tetapi sedang mengikuti sekolah sepakbola di Luar Negeri.
Dari 12 nama pemain tersebut termasuk cucu mantan Presiden BJ Habibie yang saat ini menempuh pendidikan di Sporting Lisbon, Portugal.
Meski mereka bersekolah di luar negeri, Indra Sjafri akan menghilangkan nama luar negerinya saat seleksi. Sehingga tidak ada jaminan pemain yang berada diluar negeri bakal lolos memperkuat Timnas U-19. "Saya tidak mau melihat pemain dari merek atau latarnya. saya ingin semuanya sama dan hanya yang benar-benar berkualitas yang bakal memperkuat timnas U-19,'' tegasnya.(luk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini 40 Pemain Seleksi Pertama untuk Timnas U-19
Redaktur & Reporter : Budi