Indra Yudhistira, Sosok Dibalik Pesta Spektakuler Pembukaan SEA Games di Palembang

Berawal dari Film, lalu Jadi Konseptor Acara Ngetop di TV

Selasa, 15 November 2011 – 08:08 WIB
Motor Sukses: Indra Yudhistira (tengah) saat memimpin persiapan Geladhi Resik Opening SEA Games XXVI/2011 pada 10 november lalu. FOTO: Muhammad Amjad/JAWA POS

Indra Yudhistira Ramadhan adalah sosok penting di balik pesta pembukaan SEA Games di Palembang Jumat lalu (11/11)Perhelatan tersebut dianggap yang termegah selama pesta dua tahunan itu digelar

BACA JUGA: 12 Tahun Kapten Persib, Dua Minggu di Brazil

Indra kini menyiapkan konsep yang tak kalah megah untuk pesta penutupan

-------------------------- --------------------
MUHAMMAD AMJAD, Palembang
-----------------------------------------------

Siapa saja yang menyaksikan pesta pembukaan SEA Games XXVI Jumat malam itu (11/11) melalui layar kaca pasti belum lupa bagaimana ribuan kembang api meledak di langit Stadion Gelora Sriwijaya, kompleks olahraga Jakabaring, Palembang

BACA JUGA: Ketika Paris Hilton Pertama Kali Mengunjungi Bali



Selain kembang api, permainan cahaya lampu yang sangat atraktif dan canggih tak kalah memukau
Apalagi, permainan tersebut sangat mendukung penampilan drama kolosal yang menceritakan kemegahan Kerajaan Sriwijaya

BACA JUGA: Pernikahan Ganjil 11-11-11, Pengantin Pria Diapit Dua Perempuan



Indra mengaku lega dengan usainya pesta pembukaan ituTugas besar utamanya untuk menggelar pembukaan SEA Games dengan spekatekuler, monumental, dan wah sudah dia laksanakanKini dia menyiapkan closing ceremony.

Keberhasilan Indra menjadi orang utama di balik pesta opening itu ternyata bukan berangkat dari ambisi pribadinyaItu semua berangkat dari bujukan seorang Rahmat Gobel, ketua harian Inasoc (Panitia Penyelenggara SEA Games)Karena ditunjuk oleh Rahmat inilah, Indra dipercaya menjadi konseptor dari acara monumental tersebut

"Ini bukan akhir karya sayaMasih ada keinginan untuk membuat karya yang lebih besarIni adalah cita-cita yang saya dambakan sejak dahulu," katanya saat ditemui di Kompleks Olahraga Jakabaring, Palembang.

Perkenalan Indra dengan dunia teknologi media ternyata cukup panjangTidak sesimpel kisah penunjukan dirinya untuk diserahi tanggung jawab opening dan closing SEA games oleh panitia SEA Games Palembang-Jakarta.

Ketertarikan Indra kepada dunia media dan seni sebenarnya tumbuh sejak dia masih di bangku sekolahSelepas SMA, Indra kuliah di salah satu sekolah tinggi ilmu komputer di JakartaSaat itu jiwa seninya pun berontak"Waktu itu keinginan saya adalah menjadi pekerja seni di TVItu yang membuat saya berusaha keras agar bisa belajar di sekolah atau kampus yang benar-benar bisa memenuhi ketertarikan saya dengan dunia TV," tuturnya.

Namun, melihat belajar seni di Jakarta yang terbaik saat itu hanya bisa tersalurkan dengan kuliah di IKJ (Institut Kesenian Jakarta), dia pun merasa itu tak akan cukup mengobati kehausan jiwa seninyaKarena itu, dia pun berusaha mendapat beasiswa sekolah ke luar negeriDari pencarian informasi yang dilakukannya, Indra menemukan kesempatan untuk menuntut ilmu di TVN Columbia Academy of TV di KanadaDia pun mengirimkan proposal dan idenya tentang seni untuk bersaing diterima di academy tersebut.

"Ide yang saya kirimkan ternyata diapresiasiSaya pun akhirnya diterima di sanaDari situ saya mulai akrab dengan dunia TV," cerita pria 40 tahun ini

Setelah lulus dari TVN pada 1999, dia melanjutkan pendidikan ke Cinematography Vancouver Film School, KanadaKetika di sana, Indra mendapat kesempatan untuk bekerja di Vancouver TV Canada sampai 2001.

Nah, saat bekerja di Vancouver TV inilah, ayah dua anak itu menerima tawaran untuk kembali ke tanah air dan bekerja di salah satu stasiun televisi swasta"Saat itu saya mensyaratkan agar saya punya keleluasaan membuat film, sekaligus jadi sutradaraKarena itu, saya akhirnya pulang," tuturnya.

Sekembali ke tanah air inilah, nama Indra mulai melejitDia berhasil menyutradarai beberapa film layar lebarMisalnya, Andai Ia Tahu, Biarkan Bintang Menari, dan Vina Bilang CintaKesuksesan itu membuatnya dibajak ke satu stasiun TV swasta lain

Nah, dari sini dia tak lagi fokus dalam pembuatan filmDia lebih memilih membuat TV show yang menjual karena menjadi tuntutan perusahaan tempatnya bekerjaBeberapa TV show yang merupakan idenya sehingga dikenal di Indonesia adalah Who Wants to be Millionaire dan Indonesian Idol .

"Fokus di TV show, jadi lupa deh ke filmnya," tuturnyaDi televisi ini pula dia akhirnya mendapat tugas sebagai konseptor acara-acara besar seperti ulang tahun stasiun TVDia juga mulai dipercaya menjadi konseptor dari konser orkestra musik monumental dari Erwin Gutawa.

Dari pengalamannya menggelar acara-acara besar itu, Indra menjadi semakin berpengalaman dan mulai fasih memainkan teknologi digital mediaPengalaman yang dimiliki pun membuat Indra melakukan sebuah terobosan untuk teknologi digital media yang melibatkan ribuan lampu LED interactive dengan tema kebudayaan Indonesia.

"Saya yang pertama di Indonesia menggabungkan teknologi ini dengan budayaSaya merasa senang karena bisa mengangkat budaya dalam dunia modern, dunia digital," papar lelaki yang berulang tahun setiap 4 November tersebutSetelah sekian lama berkarir menggarap acara-acara di televisi dan beberapa konser besar di tanah air, Indra akhirnya dipercaya oleh negara untuk mengerjakan opening and closing SEA Games XXVI/2011.

"Saya dari awal menolak karena urusan dengan pemerintah pasti ribetBisa-bisa nggak maksimalTapi, Pak Rahmat (Gobel) meyakinkan saya bahwa tidak akan ada gangguanJadi, saya menyanggupi," tuturnya.

Dalam pembukaan ini, pihaknya juga melibatkan koreografer ternama seperti Hartati, Alex Hasyim, dan Dedi PujaJuga salah satu director seperti Helmi YahyaSelain itu, ada Electric Canvas untuk membantu pengerjaan teknologi digital serta teknisi Fire World, yang mengatur kembang api.

Menurut Indra, total anggaran yang dibutuhkan dalam acara opening and closing SEA Games kali ini sekitar Rp 120 miliarJumlah itu jauh dari anggaran SEA Games yang diajukan pemerintah dalam APBNP sebesar Rp 300 miliar"Dana kami dari sponsor, bukan berasal dari APBNJumlah Rp 120 miliar itu sudah keseluruhanBukan hanya opening," beber lelaki yang juga menjabat deputi IV Inasoc tersebut.

Dia berharap ke depan dirinya kembali mendapat kepercayaan untuk menjadi pemikir acara-acara pembukaan event internasionalSebab, SEA Games ini menjadi event internasional pertama yang digarapnya.

"Di Indonesia masih banyak acara internasionalAda Islamic Solidarity GamesSiapa tahu juga nanti bisa dipercaya menggarap SEA Games Myanmar (2013), atau juga event regional lainKami lebih murah daripada dari luar regional lain," ujarnya lantas tertawa.

Dengan pembukaan yang megah dan monumental tersebut, Indra berharap SEA Games 2011 selalu diingatKarena opening tersebut merupakan prestasi pertama Indonesia, prestasi selanjutnya adalah sukses menjadi juara umum SEA Games(c2/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhirnya, Masyarakat Ulumbu, Manggarai, NTT Bisa Menikmati Listrik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler