Pernikahan Ganjil 11-11-11, Pengantin Pria Diapit Dua Perempuan

Mengaku Kawin Siri, Sebar Seribu Undangan

Minggu, 13 November 2011 – 03:03 WIB
Acara pernikahan Mujiono, 43, warga Kompleks Perumahan Bhayangkara, Desa Lugosobo, RT 02 RW 03, Kecamatan Gebang, dengan dua perempuan sekaligus, Jumat (11/11). Foto : Radar Jogja/JPNN

Momen istimewa Jumat (11-11-2011) lalu dimanfaatkan Mujiono untuk melangsungkan resepsi pernikahanMenariknya, warga Desa Lugosobo, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, itu duduk di pelaminan bersama dua perempuan

BACA JUGA: Akhirnya, Masyarakat Ulumbu, Manggarai, NTT Bisa Menikmati Listrik

Inilah kisah yang tak biasa itu:

 HENDRI UTOMO, Purworejo

UMUR Mujiono tak lagi muda, 43 tahun
Karena itu, ketika kemarin dia duduk di pelaminan, sejumlah tamu yang hadir dalam acara resepsi pernikahannya bergunjing

BACA JUGA: Jonru Ginting, Tularkan Kemampuan Menulis Melalui Sekolah Menulis Online

Apalagi, Mujiono duduk di pelaminan bersama dua perempuan.
 
Dua perempuan itu adalah Siti Roisah, 38, asal Madiun, Jawa Timur, dan Arieni Yuliastuty, 35, warga Desa Gowong, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah

 
Di pelaminan, wajah Mujiono tampak semringah

BACA JUGA: Masjid Al-Hikmah, Perekat Silaturahmi Umat Islam Indonesia di New York

Dia seperti tak memedulikan gunjingan para tamu yang datang dalam acara resepsi pernikahan tersebutWajah semringah juga terlihat pada dua pengantin perempuan yang sama-sama mengenakan baju pernikahan adat Jawa itu
 
"Kami benar-benar nggak habis pikir, bagaimana pernikahan seperti ini bisa terjadi," ujar salah seorang tamu undangan yang datangDia mengaku sebagai tetangga dekat Mujiono"Banyak tamu di sini yang ngrasani (menggunjing) dia (Mujiono)," imbuhnya.
 
Bagi warga Purworejo, pernikahan dengan tiga mempelai memang baru terjadi kemarin di rumah Mujiono, kompleks perumahan Bhayangkara, Desa Lugosobo, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah
Pagi itu, jarum jam menunjuk pukul 09.00Satu per satu tamu berdatanganMereka dihibur permainan musik electone
 
"Untuk menggelar acara ini, saya menyembelih kambing sendiri dan mengolah daging ayam lebih dari satu kuintalSaya telah menyebar sekitar seribu undangan," kata Mujiono kepada Radar Jogja (Jawa Pos Group) kemarin (11/11)
 
Dia mengungkapkan, acara yang dihelatnya itu disebut resepsi membangun pernikahan"Ceritanya, sebelumnya, saya nikah siri dengan Arieni dan baru hari ini kami rayakan," jelasnya.
 
Bagaimana dengan pengantin perempuan lainnya (Siti Roisah)" "Karena Siti Roisah sudah akur dengan Arieni dan mau saya nikahi, sekalian saya ajak nikah siriJadi, kami bertiga duduk di pelaminanSupaya adil lah," tambah Mujiono santai
 
Belakangan diketahui, sebelum menggelar penikahan dengan dua perempuan itu, Mujiono ternyata masih berstatus suami Karinem, warga Suren, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten PurworejoBahkan, dari pernikahan itu, mereka dikaruniai tiga anak. 

"Jadi, pernikahan dengan Arieni itu merupakan pernikahan kedua saya (secara siri) dan Siti Roisah ini mau saya jadikan istri ketiga saya," ungkapnya ketika dikonfirmasi.
 
Lebih lanjut Mujiono menjelaskan, pernikahan kali ini sengaja dihelat untuk menghindari pergunjingan orangSebab, sebelumnya dia sempat dituduh kumpul keboMujiono juga ingin membuktikan bahwa dirinya bisa berlaku adil
 
Dari cerita beberapa tamu yang hadir, Radar Jogja mendapat informasi bahwa Siti Roisah masih berstatus istri orangYakni, istri Harun, warga Kutoarjo, PurworejoMeski keduanya sedang dalam proses cerai, hingga kemarin putusan dari pengadilan agama belum turun
 
Harun yang dikonfirmasi secara terpisah mengungkapkan, dirinya memang belum resmi bercerai dari SitiKarena itu, secara hukum, Siti masih berstatus istrinyaDia mengakui, perjalanan rumah tangganya yang telah diberi tiga anak itu memang sudah di ujung tanduk

"Saya menikah dengan Siti pada 1994Untuk proses cerai, kami baru sidang dua kali," ujarnya.
 
Dia lantas menyebut pernikahan Siti dengan Mujiono hanya akal-akalan"Istri saya kenal Mujiono di pasarDia (Mujiono) itu sopir kopada (sejenis angkutan kota)," kata Harun
 
Dia menceritakan, hubungan rumah tangganya dengan Siti retak karena memang sudah tidak ada kecocokan"Siti sering berkata kasarDia juga sering pulang malam dengan alasan kondanganKadang sering pinjam uang di bank tanpa memberi tahu saya," tuturnya.
 
Kesaksian lain diungkapkan Ketua RT 02 RW 03, Desa Lugosobo, Sabikis, 37Menurut dia, terkait dengan perhelatan di rumah Mujiono, tuan rumah sudah langsung menghubungi Polsek Gebang"Karena itu, kami sendiri lepas tangan karena sudah ada yang lebih berwenang mengamankan prosesi itu," jelasnya.
 
Dia menyatakan, Mujiono memang mengaku telah menikah siri dengan Arieni"Kapan nikahnya, saya tidak tahu persisTapi, intinya, dulu memang pernah menikah siriUntuk istri ketiganya (Siti Roisah), putusan cerainya dengan suami terdahulu baru pada 27 Desember mendatang," bebernya.
 
Dia memastikan, tidak ada ijab kabul antara Mujiono dan istri ketiganya (Siti), meski secara siri

Hal itu diakui Mujiono"Saya hari ini (kemarin, Red) sebetulnya akan menikahi SitiPak kiai yang menikahkan saya sudah datang tadi pukul 06.00Pak kiai bilang, kalau wali dari Siti berani datang, akan dinikahkanTapi, ternyata walinya tidak datang," jawab Mujiono enteng

Dia juga tahu bahwa putusan cerai Siti baru keluar pada 27 Desember 2011Tapi, mengapa pada resepsi pernikahan itu ada dua perempuan di pelaminan? "Saya nazar, pada tanggal 11 bulan 11 tahun 2011, saya ingin membuatkan pesta pernikahan untuk ArieniSupaya adil, sekalian Siti saya ajak," katanya lantas tersenyum.
 
Ditanya secara terpisah, Arieni menilai, Mujiono adalah figur yang adilHal itulah yang membuat dirinya ikhlas, meski harus berbagi suami dengan SitiArieni kini bahkan sudah menganggap Siti seperti adik sendiri kendati usianya lebih tua
 
"Saya ikhlas hidup serumah (dengan Siti)Kami juga selalu bersama dalam kesempatan apa punTermasuk, kalau papa mau ke istri pertamanya (Karinem) ke Suren, kami bertiga ikut diajakBiasanya papa naik motor sendiri, kami berboncengan berduaTidak mau kalau hanya satu saja yang diboncengPokoknya, papa selalu adil terhadap kamiSaya sendiri memanggil Siti diajeng, Siti manggil saya mbak," ungkap Arieni(jpnn/c5/kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Ruangan ini Sebuah Perang bisa Dicegah atau Justru Dimulai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler