jpnn.com, SURABAYA - Kawasan industri di Jawa Timur terus bertambah. Saat ini sudah ada sebelas kawasan industri di Jatim.
Antara lain, Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), dan Sidoarjo Industrial Estate Berbek (SIEB).
BACA JUGA: Perusahaan di Batam Sudah Bisa Impor Garam Industri Lagi
Da juga Ngoro Industrial Park (NIP) di Mojokerto, Maspion Industrial Estate (MIE) di Gresik, dan Kawasan Industri Gresik (KIG).
Selain itu, ada Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) di Gresik, Kawasan Industri Tuban (KIT), dan Safe n Lock Industrial Park di Sidoarjo.
BACA JUGA: Hasto Banggakan PDIP Punya Kantor Baru Paling Banyak
”Terakhir, ada Sidoarjo Rangkah Industrial Estate (SiRIE) dan Industrial Estate Wira Jatim,” ujar Koordinator Wilayah Jawa Timur Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) Tony Herwanto, Kamis (22/11).
Berdasar data HKI, total luas kawasan industri di Jatim saat ini 6.334 hektare. Sementara itu, luas keseluruhan kawasan industri secara nasional mencapai 47.215 hektare.
BACA JUGA: Kaltim Agresif Kembangkan Kawasan Industri
Artinya, Jatim berkontribusi sekitar 13 persen terhadap nasional. Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat menyumbang hampir 51 persen.
”Memang kontribusi Jatim belum begitu besar. Sebab, dalam pengembangan kawasan industri, ada kendala yang dihadapi. Salah satunya, sulitnya pembebasan lahan,” kata Tony.
Meski demikian, tidak lama lagi akan ada tambahan kawasan industri baru di Jatim.
Kawasan baru tersebut diharapkan dapat meningkatkan kontribusi sektor manufaktur pada PDB Jatim dan lebih mendorong pertumbuhan industri.
Tony menyebutkan, beberapa kawasan industri baru itu tersebar di Jombang, Lamongan, Banyuwangi, Bangkalan, Gresik, dan Nganjuk.
”Itu semua belum beroperasi. Masih dalam proses,” lanjut Tony. (car/c11/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... UMKM Topang Pertumbuhan Ekonomi Jatim
Redaktur & Reporter : Ragil