Industri Galangan Kapal Tunggu Janji Jokowi, Pengusaha : Jangan Hanya Omongan, Ya Pak!

Selasa, 23 Juni 2015 – 01:44 WIB
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) meninjau proyek pengerjaan kapal pesanan Pertamina di galangan kapal PT Anggrek Hitam, Kabil, Minggu (21/6). Sebelumnya, Jokowi membagikan 2.315 kartu sakti di Nongsa, Batam. foto: cecep mulyana / batampos / JPNN

jpnn.com - BATAM - Pengusaha Batam berharap pemerintah segera merealisasikan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungannya ke Batam, Minggu (21/6) lalu. Jokowi yang saat itu berjanji akan memberikan harapan baru terkait eksistensi galangan kapal Batam bagaikan angin segar.

Pengusaha menyambut baik harapan ini karena ini akan mendorong investor untuk kembali berinvestasi di Batam. Apalagi kualitas produksi kapal di Batam tidak kalah dari perusahaan galangan kapal daerah lain.

BACA JUGA: Negara Tetangga Tak Hargai Batas NKRI, Ini Saran untuk Pemerintah

"Kita menyambut baik pernyataan Pak Presiden. Kita berharap itu jangan hanya omongan, tetapi segera direalisasikan," kata Cahya, ketua Apindo Kepri.

Cahya mengatakan pernyataan Jokowi yang akan membeli kapal dari Batam membuat pengusaha kapal semangat kembali setelah industri galangan kapal di Batam sempat lesu. Ia memperkirakan industri galangan kapal di Batam akan bertambah yang berimbas positif terhadap ketersediaan lapangan kerja di Batam.

BACA JUGA: Kedaulatan NKRI Dilanggar, Moeldoko Bakal Datangi Panglima Tentara Diraja Malaysia

"Investor galangan kapal di Batam kemungkinan akan bertambah. Ujung-ujungnya ini juga akan berimbas kepada ketersediaan lapangan kerja untuk warga Batam," katanya.

Menurut Cahya kualitas kapal buatan Batam sudah diakui. Sejumlah kementerian, terutama  kementerian pertahanan sudah beberapa kali memesan kapal perang buatan Batam. Meski memang tidak seratus persen dari Batam, tetapi dikerjakan oleh SDM berkualitas dari Batam.

BACA JUGA: Malaysia Provokatif soal Batas Negara, Indonesia Bisa Bikin Proton Tak Laku

"Jangankan bersaing dengan daerah lain di Indonesia. Kapal kita tidak kalah bersaing dari negara lain. Makanya sangat tepat Jokowi melarang BUMN atau pun kementerian untuk membeli kapal dari luar negeri," katanya.

Novi Hasni, Manager Asosiasi Batam Shipyard and Off Shore (BSOA) juga menyambut baik pernyataan Jokowi. Ia mengatakan hampir 75 persen galangan kapal di Indonesia letaknya di Kepri, dan terbesar di Batam. Di mana selama ini sebagian besar hasil produksinya masih diekspor ke luar negeri.

"Selama ini hampir semuanya diekspor ke luar negeri. Masih sedikit permintaan dalam negeri. Tapi dengan peryataan Pak Jokowi, ini membuat kita semangat. Kita sanggup kok memenuhi keinginan atau kebutuhan akan kapal domestik," katanya.

Menurut Hasni, sebelumnya pemerintah juga sudah pernah mengatakan akan melibatkan sejumlah pengusaha galangan kapal dalam pembangunan armada kapal Indonesia. Pernyataan presiden ini juga akan menarik investor lebih banyak lagi datang ke Batam, khususnya di bidang galangan kapal.

"Jadi kita menunggu janji Pak Jokowi saja. Kita yakin kalau ini direalisasikan. Ekonomi Kepri khususnya yang disumbangkan oleh galangan kapal akan kembali bangkit," katanya.

Novi juga menegaskan kualitas kapal buatan Batam tidak kalah bahkan lebih bagus dibanding daerah lain. Dengan SDM yang mumpuni, segala jenis bentuk kapal diyakini bisa diproduksi di Batam.

"Yang paling penting adalah suhu investasi yang nyaman. Kita berharap semua kementerian mengikuti instruksi presiden, dengan membeli kapal dari Batam," Harapnya. (ian/ray)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Desak Pemerintah dan Kejagung Kejar Aset Tersembunyi Koruptor BLBI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler