Industri Gim Berpeluang Jadi Sektor Unggulan Indonesia

Senin, 15 Maret 2021 – 15:06 WIB
Para narasumber dalam acara webinar digital skills. Foto: Dok Pri

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Business Matchmaking Direktorat Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika Luat Sihombing mendorong masyarakat, khususnya generasi milenial dan generasi Z, berpartisipasi aktif dalam pertumbuhan industri gim.

Menurut dia, dua generasi tersebut merupakan kalangan yang dominan memainkan gim.

BACA JUGA: Review Realme Narzo 30A: Hp Sejutaan Buat Main Gim, Joss!

Saat ini, populasi generasi Z di Indonesia sebanyak 67 juta jiwa. Adapun generasi milenial berjumlah 62 juta jiwa.

Luat meyakini industri gim di Indonesia akan makin berkembang dengan bertambahnya generasi digital.

BACA JUGA: Jadikan Gim Kegiatan Produktif, MPL Terus Mengedukasi Masyarakat

“Yang menjadi tantangan, kalau ingin menjadi pelaku industri (gim), kita harus tahu gim itu tidak hanya untuk entertain,” kata Luat dalam acara webinar digital skills, Sabtu (13/3).

Saat ini pangsa pasar industri gim terus menunjukkan peningkatkan sepanjang 2017-2019.

Skala usahanya juga meningkat. Meski demikian, upaya optimalisasi industri masih sangat dibutuhkan untuk mendorong perkembangan ekonomi dalam negeri.

Oleh karena itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah menyiapkan sejumlah program khusus.

Pada awal pandemi, pemerintah meluncurkan program Ayo Bikin Gim di Rumah yang diikuti lebih dari 100 peserta.

Luat menambahkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Asosiasi Game Indonesia telah melakukan riset mengenai kondisi pelaku produksi gim di Indonesia.

Hasil riset akan diluncurkan pada tahun ini. Luat percaya Indonesia memiliki potensi besar di industri gim.

Selain jumlah penduduk yang banyak, pemerintah juga terus menggenjot pengembangan internet. Saat ini, penetrasi internet masih terpusat di wilayah Jawa.

“Kalau internet sudah merata, masih banyak yang bisa disasar. Jadi pengembang gim tidak perlu khawatir,” ujar Luat.

Anggota Komisi 1 DPR RI Rizki Natakusumah mengungkapkan perlunya upaya mengubah paradigma masyarakat mengenai gim. Indonesia tidak boleh hanya menjadi konsumen.

“Kita juga harus menjadi creator. Salah satu yang harus diubah adalah beradaptasi dengan pola pikir orang tua. Jauhkan stigma bermain gim itu buruk,” ujar Rizki.

CEO GGWP.id Ricky Setiawan mengatakan, Indonesia memiliki 44,2 juta pemain gim e-sport.

Jumlah itu diyakini akan mengalami pertumbuhan mencapai 37 persen dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara.

“E-sports tidak hanya membutuhkan keterampilan main gim, tetapi juga bersosialisasi yang baik, bekerja sama dengan tim,” katanya. (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler