jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, optimisme menjadi energi yang menggerakkan para pegiat industri kreatif untuk terus membuat terobosan bagi masyarakat.
"Hasil survei 2017, kita menjadi masyarakat paling optimis di dunia. Jadi, kalau pesimistis, sebaiknya enggak usah mengajak yang lain," kata Ridwan saat menjadi pembicara dalam orasi pekerja kreatif yang digelar Asumsi.co di Gedung Sabuga Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Sabtu (9/2).
BACA JUGA: Ridwan Kamil: Jabar Siap Bersaing Bangun Sirkuit MotoGP di Indonesia
Meski demikian, pria yang karib disapa Kang Emil itu mengakui bahwa masih ada ancaman di tengah masyarakat
"Kita mudah bertengkar. Yang membuat prihatin, pertengkaran itu dipicu hal-hal sepele. Makin ramai karena kita juga hobinya cenderung mencari perbedaan. Kalau tak bertengkar seperti itu, kita harusnya sudah jadi bangsa juara," jelas Kang Emil.
BACA JUGA: Banyuwangi Kembali Raih SAKIP A, Kemenpan-RB: Tak Hanya Berkualitas, tapi Menginspirasi
Wali Kota Bogor Bima Arya yang hadir dalam acara itu mengatakan, potensi tersebut harus bisa dioptimalkan, terutama generasi milenial yang akan memegang tampuk masa depan.
"Generasi milenial mempunyai keberuntungan karena memiliki sejuta kesempatan karena era digital," jelas Bima.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Promosikan Jembatan Gantung Situ Gunung, Terpanjang di Asia
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menekankan urgensi inovasi dan kreativitas sebagai modal adaptif menghadapi perubahan.
"Sebab, sebagai kepala daerah memang tak boleh mengeluh. Namun, harus berkreasi. Dengan begitu, kita bisa membangun komunikasi dan membangun citra daerah," kata Anas.
Founder Asumsi.co Iman Sjafei mengatakan, membangun dunia usaha yang penuh optimisme tidak mudah.
“Dalam empat tahun belakangan, optimisme itu terus berusaha dibangun tak hanya dengan pembangunan fisik seperti infrastruktur, tetapi juga dorongan agar milenial terjun ke dunia usaha,” kata Iman.
Digitalisasi, kata Iman, justru sangat berperan dalam memperkuat industri kreatif. Disrupsi digital memangkas rantai ekonomi industri kreatif. Efeknya langsung terasa pada kontribusinya pada pendapatan negara.
Pada akhir tahun lalu, kontribusi industri kreatif dalam pendapatan negara mencapai Rp 1.105 triliun. Tahun ini, nilainya bakal jauh lebih besar.
“Tahun ini diperkirakan industri kreatif akan menyumbang Rp 1.200 triliun pada PDB (produk domestik bruto) Indonesia,” kata Iman. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesaksian Bupati Banyuwangi soal Jokowi dan Kesederhanaan Keluarganya
Redaktur & Reporter : Ragil