Industri Kreatif, Diyakini Bisa jadi Lokomotif Pertumbuhan Ekonomi

Selasa, 17 Mei 2016 – 22:54 WIB
Presiden Jokowi usai mengunjungi CJ Creative Center di Seoul, Republik Korea, Selasa (17/5). Foto istimewa

jpnn.com - JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani menyakini industri kreatif bisa menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain berkontribusi positif bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan arus masuk devisa negara, industri kreatif juga bisa menjadi sarana untuk meningkatkan jati diri bangsa.

BACA JUGA: Industri Minta Pengertian Pemerintah, Cukai Rokok Naik 6 Persen Saja

“Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Pengembangan budaya kita dapat menjadi salah satu sumber pemasukan negara. Sebab, industri  kreatif berbasis inovasi dan kreativitas,” kata Rosan usai mendampingi Presiden Jokowi mengunjungi CJ Creative Center di Seoul, Republik Korea, Selasa (17/5).   

Rosan menambahkan, tahun lalu, kontribusi industri kreatif bagi Produk Domestik Bruto (PDB) berkisar 7,05 persen atau senilai  Rp 642 triliun. Selain itu, industri kreatif menempati posisi keempat dalam penyerapan tenaga kerja yang mencapai 11,8 juta orang.

BACA JUGA: Perkuat Industri Otomotif Nasional, Hendrik: Menteri Kok Kayak Sales

“Industri kreatif telah menjadi magnet baru di banyak negara karena memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi. Saat ini, kita menyaksikan kemajuan begitu pesat di bidang teknologi informasi, periklanan, dan arsitektur,” kata Rosan dalam siaran persnya.

Di bidang teknologi informasi (TI), Presiden Jokowi, sambung Rosan juga telah mencanangkan visi untuk menjadikan Indonesia sebagai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, dengan proyeksi nilai transaksi e-commerce mencapai USD 130 miliar dan menghasilkan 1.000 teknopreneur, pada 2020 mendatang.

BACA JUGA: Jadi Ketum Golkar, Setnov Diminta Aktif Dukung Tax Amnesty

“Kadin sebagai mitra pemerintah di bidang perdagangan dan industri akan terus mendorong pengembangan kapasitas, bantuan teknis, teknologi, manajemen entrepreneurship, dan produksi,” jelas Rosan. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bang Ara Yakin Indonesia Sanggup Bersaing di MEA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler