Industri Lokapasar Diharapkan Tetap Bisa Bertumbuh pada 2023

Kamis, 16 Februari 2023 – 08:49 WIB
Ilustrasi warga sedang belanja di lokapasar. Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Memasuki 2023 dengan segala tantangannya termasuk isu resesi ekonomi global, industri lokapasar (e-commerce) diyakini masih bisa bertumbuh.

Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) meyakini pertumbuhan itu tidak lepas dari hasil pada tahun lalu.

BACA JUGA: Menteri Johnny Paparkan Permasalahan Pelaku UMKM Memanfaatkan Digital Lokapasar

"Ketika ada resesi tentu akan ada pengaruhnya, karena resesi ini berdampak ke semua aspek ekonomi di Indonesia dan bukan cuma e-commerce saja. Namun, untuk e-commerce di Indonesia tetap bisa berjalan dengan baik," jelas Wakil Ketua Umum ideA Budi Rimawan di Jakarta, Rabu.

Ekonomi digital di Indonesia menurut idEA masih bertumbuh pada tahun lalu.

BACA JUGA: Gandeng UMSIDA, Campus Marketplace Luncurkan Lokapasar e-FHBIS

Laporan SEA e-Conomy 2022 yang dikerjakan Google, Temasek, serta Bain and Company menunjukkan bahwa pendapatan ekonomi digital di Indonesia pada 2022 mencapai USD 77 miliar.

Jumlah pendapatan tersebut naik 22 persen dari 2021 yang secara total memiliki pendapatan ekonomi digital sebesar USD 63 miliar.

BACA JUGA: Affiliate Marketing di Platform Ecommerce Tingkatkan Penjualan UKM

Optimisme terhadap industri e-commerce pada 2023 pun makin diperkuat dengan hasil evaluasi Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2022 yang menunjukkan kinerja positif.

Pada laporan yang dikerjakan oleh idEA bersama NielsenIQ, terungkap bahwa nilai transaksi pada 2022 menembus angka Rp 22,7 triliun, naik 26 persen dari capaian di 2021 yang mencapai Rp 18,1 triliun.

"Evaluasi Harbolnas 2022 kemarin menunjukkan peningkatan transaksi yang cukup baik, padahal itu di luar dugaan," ujar Budi.

Dia menambahkan keyakinannya terhadap industri e-commerce Indonesia makin dipertegas lagi dengan gaya hidup masyarakat yang sudah terbiasa dengan penggunaan e-commerce.

Dari sisi pelaku usaha, Budi menyebut e-commerce masih menjadi medium yang paling inklusif untuk para pelaku usaha memperluas pasar dan menjangkau lebih banyak pembeli potensial.

Sementara itu, dari sisi konsumen yang sudah terbiasa menggunakan layanan e-commerce, Budi menilai mereka tidak akan serta-merta meninggalkan layanan pasar niaga daring karena sudah terbiasa dengan cara belanja yang mudah meskipun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah dihentikan. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia E-Commerce Conference 2023 Bakal Jadi Event Terbesar


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler