Industri Makanan Beku Belum Maksimal

Sabtu, 17 Februari 2018 – 01:17 WIB
Ilustrasi makanan beku. Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhy S. Lukman menilai industri makanan beku masih memiliki prospek yang sangat bagus.

Hal itu tidak lepas dari pertumbuhan sektor makanan dan minuman yang terus menunjukkan tren positif.

BACA JUGA: Ini Jenis Makanan Beku yang Baik Bagi Kesehatan

”Kalau secara umum, pertumbuhan industri mamin pada 2017 sebesar 8,6 persen dan tahun ini diperkirakan lebih dari sembilan persen,” ujar Adhy, Kamis (15/2).

Menurut Adhy, makanan beku, khususnya hasil laut, sangat potensial untuk digarap.

Sebab, berdasar data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), volume tangkapan laut pada semester pertama 2017 mencapai 3,35 juta ton.

Angka itu naik 11,3 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,01 juta ton.

Jenis tangkapan laut tersebut adalah udang, ikan, rajungan, kepiting, dan cumi-cumi.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Kelola Mina Laut (KML) Food Mohammad Nadjikh mengatakan, saat ini produksi olahan dari bahan seafood masih sangat minim.

Dengan demikian, pilihan produk-produk makanan olahan beku di Indonesia kurang beragam.

”Daya saing industri makanan beku Indonesia sekarang juga masih rendah di bawah negara-negara di Asia seperti Jepang yang selama ini menjadi kiblat produk frozen food, Tiongkok, Korea, Vietnam, Thailand, bahkan Malaysia,” ujar Nadjikh. (car/c25/sof)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler