jpnn.com - SURABAYA – Ramadan memberi optimisme bagi para pelaku industri makanan dan minuman di Jawa Timur. Sektor itu diyakini tumbuh hingga 75 persen sepanjang Ramadan dan Lebaran.
"Seperti biasanya, saat menjelang Ramadan dan Lebaran permintaan produk mamin lebih tinggi. Dampaknya penjualan akan naik dan harga turut terkerek,” kata Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Jatim Yapto Willy Sinatra, Senin (13/6).
BACA JUGA: Investasi Ditarget Capai Rp 631 Triliun
Meski begitu, tahun ini pihaknya selaku produsen mamin masih sulit melakukan koreksi harga produk. Padahal, harga gula yang merupakan salah satu bahan baku utama pada mamin mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Ia menjelaskan, komposisi bahan baku gula dalam produksi makanan sendiri mencapai 5-7,5 persen. Sedangkan untuk produk minuman sendiri mencapai 10-12,5 persen.
BACA JUGA: PGN Perluas Jaringan Pipa Gas di Kalisogo-Waru
"Untuk saat ini, kami belum berani menaikkan harga jual meskipun harga gula sudah naik. Ini karena daya beli masyarakat belum terlalu meningkat,” imbuh Yapto. (gus/jos/jpnn)
BACA JUGA: Kemenhub Cek Kesiapan Terminal 3 Bandara Soetta, Hasilnya?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Potensi Tenun Ikat di NTT Rp 4,6 M Per Bulan
Redaktur : Tim Redaksi