Industri Makanan dan Minuman Mulai Pulih

Selasa, 19 April 2016 – 14:03 WIB
Ilustrasi. Foto: Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Jawa Timur mencatat, industri mamin tumbuh rata-rata 20 persen pada periode Januari–Maret 2016.

Ketua Gapmmi Jawa Timur Yapto Willy Sinatra mengatakan, pertumbuhan tersebut mampu mengganti lesunya industri mamin pada 2015 lalu.

BACA JUGA: Banjir Juga Tenggelamkan Harga Rumah di Bandung Selatan

“Secara produksi pun, kami berhasil tumbuh di angka yang sama. Sebab, industri makanan dan minuman masih menjadi kebutuhan pokok masyarakat,” ujar Yapto, Senin (18/4) kemarin.

Kenaikan permintaan pun diprediksi bertahan sampai triwulan kedua tahun ini. Apalagi, triwulan kedua sudah mendekati Ramadan dan Lebaran. Dia yakin, kenaikannya bisa lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan pertama. Pihaknya memprediksi kenaikan permintaan pada triwulan kedua berada di angka 25 persen.

BACA JUGA: Pengin Tahu Utang Pemerintah saat Ini? Klik

Secara jangka panjang, pihaknya optimistis kondisi industri mamin membaik dengan adanya pusat logistik berikat makanan dan minuman yang akan dibangun di beberapa kawasan. Misalnya, Jawa Barat maupun JIIPE (Java Integrated Industrial and Port Estate).

“Kami akan semakin mudah mendapatkan bahan baku karena beberapa saat ini masih impor. Seperti gula rafinasi, garam, konsentrat, buah-buahan, maupun susu. Jika kebutuhan tersebut bisa dipasok dari pusat logistik berikat, akan menurunkan biaya produksi lima persen,’’ katanya. (vir)

BACA JUGA: Kadin Bersorak untuk Kerja Sama Indonesia-Jerman

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tax Amnesty Diyakini Ciptakan Jutaan Lapangan Pekerjaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler