Industri NFT Melaju, Pengusaha Bidik Sektor Musik untuk Buka Peluang

Minggu, 02 Januari 2022 – 06:50 WIB
CEO Kolektibel Pungkas Riandika mengatakan industri Non-fungible token (NFT) saat ini sedang bergerak cukup cepat. Foto: Kolektibel

jpnn.com, JAKARTA - CEO Kolektibel Pungkas Riandika mengatakan industri Non-fungible token (NFT) saat ini sedang bergerak cukup cepat.

Berbagai pengusaha merespons perkembangan industri tersebut.

BACA JUGA: Para Pemilik NFT yang Sudah Dibeli Tidak Bisa Dipalsukan

"Kami merespons itu agar industri musik untuk dapat memanfaatkan peluang besar teknologi baru ini. Kami sangat berharap kerja sama bisa membuka adopsi NFT sebanyak-banyaknya di Indonesia" kata CEO Kolektibel Pungkas Riandika kepada awak media, Minggu (2/1).

Dia menyebut musik merupakan sebuah bentuk seni yang paling simple, dinamis, dan dapat diterima banyak orang.

BACA JUGA: MFS jadi NFT Pertama di Indonesia Gandeng Program Perempuan Tani Harapan Rakyat

“Kami menyadari bahwa dunia musik terus berevolusi. Kami melihat NFT bukan sebuah tren sesaat, melainkan era baru bagi industri musik masa depan,” terang Nino RAN.

Oleh karena itu, Pungkas menilai musik adalah industri yang layak ditemani oleh NFT di 2022.

BACA JUGA: NFT LXB Juara PUBG Mobile dan XCN Juara Valorant

Ini adalah bagian dari strategi kolektibel agar NFT bisa diadopsi secepat mungkin dan semasif mungkin di Indonesia.

Pungkas membeberkan untuk menghadirkan NFT musik, kolektibel menggandeng trio produser rekaman dengan anggota vokalis grup musik RAN, Anindyo Baskoro (Nino), gitaris dan kibordis Maliq & D’Essentials, Arya Aditya Ramadhya (Lale) dan Ilman Ibrahim (Ilman).

Diketahui, grup yang dikenal dengan nama Laleilmanino ini telah menorehkan banyak prestasi di industri musik Indonesia.

Menurut Pungkas, lebih dari 100 lagu dalam tujuh tahun telah dilahirkan. "Produser rekaman terbaik versi AMI Awards 2018, 2020, dan 2021, masuk ke-18 Nominasi AMI Awards 2020, lagu Chrisye yang masuk dalam 10 lagu paling dicari Netizen di Google selama tahun 2021 lalu," ujar Pungkas.

Penasaran dengan apa yang akan dihadirkan oleh Laleilmanino dan kolektibel? Anda bisa melakukan waiting-list di: https://laleilmanino.kolektibel.com/waitlist.

Kolektibel merupakan platform yang menghadirkan user journey yang ramah dan mudah bagi semua orang.

Kolektibel berbeda dengan NFT marketplace lain di Indonesia karena tidak menggunakan mata uang kripto sebagai metode pembayaran.

Namun, Kolektibel menggunakan fiat alias mata uang yang berlaku di Indonesia, yakni Rupiah.

Perusahaan ini sudah terintegrasi dengan instrumen pembayaran digital yang populer, sebut saja GoPay, OVO, Virtual Account, kartu debit/kredit, hingga pembayaran melalui gerai Alfamart, dan Indomaret.

"Langkah ini diharapkan akan menjadi breakthrough bagi orang Indonesia karena mereka dapat langsung mengoleksi NFT dengan cara yang mudah," tegas Pungkas Riandika. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
industri   NFT   Musik   kripto   rupiah   Ekonomi  

Terpopuler