jpnn.com - JAKARTA - Direktur Niaga AirAsia Indonesia Andy Adrian Febryanto menilai, kondisi industri penerbangan 2016 sudah jauh lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Diakuinya, kondisi industri penerbangan sepanjang 2015 sempat terpuruk.
"Pada 2015 tidak hanya kami, secara industri sedang pada goyang, baik maskapai maupun perekonomian," ujar Andy di Jakarta.
BACA JUGA: Jakarta-Bali Gak Ada Matinya
Bahkan, tak sedikit masyarakat yang memilih untuk menekan pengeluaran, termasuk menunda melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat. "Dengan kondisi ini, orang menahan perjalanan, tapi di 2016 orang kembali lagi," kata Andy.
Andy menilai, pulihnya tingkat keterisian pesawat yang sempat anjlok disebabkan karena sejumlah faktor. Salah satunya, sikap masyarakat yang mulai terbiasa dengan perekonomian yang tak menentu.
BACA JUGA: AirAsia Maksimalkan Rute yang Sudah Ada
Beruntung, pertumbuhan perekonomian kembali stabil pada kuartal I 2016, di mana tingkat keterisian penumpang atau load factor menunjukkan tren yang terus membaik. Kenaikan penumpang tidak hanya terjadi saat peak season, saat hari biasa AirAsia mendapat tingkat keterisian penumpang, yang jauh lebih baik.
"Dari jumlah penumpang per hari mengalami kenaikan cukup signifikan dibanding dengan tahun lalu," tandas Andy. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Penundaan Pengoperasian Terminal 3 Dipertanyakan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asyik, Sebelum Lebaran KRL Ancol-Tanjung Priok Bakal Beroperasi
Redaktur : Tim Redaksi