Para pebisnis di sektor ternak di Indonesia menghadiri sebuah pameran perternakan yang digelar di Jakarta. Pameran ini akan menyoroti soal kesejahteraan hewan ternak, yang pada akhinya akan meningkatkan tingkat produktifitas.
Pameran ini menampilkan teknologi, peralatan terbaru dan suplemen yang tersedia untuk mereka yang terlibat dalam industri eksor sapi, termasuk mereka yang akan atau sedang bekerja sama dengan peternakan Australia.
BACA JUGA: Facebook Kenalkan Teknologi Foto Khusus Netizen dengan Gangguan Penglihatan
Pameran yang diberi judul Live Export Program ini digelar oleh lembaga Meat and Livestock Australia (MLA) dan LiveCorp, dengan tujuan meningkatkan penanganan dan produksi hewan di pasar luar negeri, dalam hal ini adalah Indonesia.
Peserta yang menghadiri pameran berupaya menjual barang dan pelayanan mereka kepada delegasi, sambil menyoroti manfaat dari produk dan layanan yang mereka tawarkan bagi kesejahteraan hewan.
BACA JUGA: Temuan Feses Kuda Ungkap Misteri Perang Jenderal Hannibal dari Zaman Romawi
BlueScope Lysaght adalah salah satu perusahaan Australai yang telah membuat bangunan dan kandang untuk proses penggemukan dan pemotongan hewan di Indonesia.
General manager Adi Gunadi mengatakan penjualannya sekarang telah memperhatikan aliran udara dan komponen pengatur panas sesuai keinginan kliennya.
BACA JUGA: Spesies Baru Tokek Berekor Gemuk Ditemukan di Pedalaman Queensland
"Kami mengikuti standar dari Meat and Livestock Australia," katanya. "Bahan-bahan kami, terutama baja, dapat memberikan standar mereka."
"Kami telah menemukan bahwa pasar ini semakin meningkat, tidak hanya untuk penggemukan sapi tetapi juga untuk produksi susu."
Salah satu peserta pameran lainnya adalah Warren Farr dari Kentmaster Equipment Australia. Ia tertarik untuk mempromosikan teknik penyuntikkan untuk membuat hewan ternak hilang ingatan, atau teknik stunning.
Dengan fokus ini yang telah dilakukan sejak tahun 2011, ia jika hal ini telah baik bagi bisnis dengan penjualan perlengkapan untuk pemotongan.
"Itu membuat lebih mudah bagi kita untuk menjelaskan kepada orang-orang bahwa Anda sebaiknya memiliki ini, tidak harus, tapi sebaiknya punya," katanya.
"Ada banyak orang yang tidak ingin ekspor hewan ternak hidup ini terus berlangsung," ujarnya.
"Jika kita mencoba menunjukkan kepada mereka bahwa kita, dan orang-orang yang terlibat dalam industri ternak, melakukan hal yang benar, asalkan kesejahteraan hewan tetap dilakukan," tambah Farr.
Delegasi yang datang ke pameran LEP berasal dari sejumlah negara di kawasan Asia. Beberapa diantaranya memiliki pengalaman bekerja di sektor perternakan selama puluhan tahun.
Menurut LiveCorp, sejak 2011 program ini telah melatih lebih dari 3.800 orang yang bekerja di sektor penggemukan dan pemotongan hewan
Ketua David Galvin mengatakan acara tersebut juga memusatkan pada penyediaan dukungan bagi mereka yang bekerja di sektor hewan ternak.
"Kesejahteraan hewan yang baik, pada akhirnya, akan memberikan pendapatan yang baik karena lkeadaan hewan yang lebih sehat," ujar Galvin.
"Jadi investasi tidak hanya dalam kesejahteraan tapi investasi dalam arti komersial."
Pameran yang digelar Jakarta akan berakhir pada hari Kamis (7/04).
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Penculikan Anak oleh Orang Tua Sendiri Meningkat di Australia