jpnn.com, SURABAYA - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Timur meyakini momen Lebaran, tahun ajaran baru, dan Natal mendongkrak kinerja industri ritel pada tahun ini.
Ketua Aprindo Jatim April Wahyu Widati menyatakan, industri ritel diprediksi tumbuh 5-6 persen pada 2018.
BACA JUGA: Lebaran jadi Magnet Keuntungan Bisnis Mobil Bekas
Prediksi itu naik dua kali lipat daripada 2017 yang pertumbuhannya mencapai tiga persen.
”Untuk menuju ke sana, dibutuhkan barang-barang dari para peritel,” ujar April, Kamis (5/4).
BACA JUGA: Tol Pejagan-Pemalang Dijamin Sudah Oke H-15 Lebaran
Menurut dia, tren pergeseran belanja masyarakat juga turut mendongkrak pertumbuhan ritel modern, terutama di sektor minimarket.
Sebab, masyarakat cenderung menyukai belanja yang dekat dengan rumah lantaran mudah, murah, dan efisien secara waktu maupun biaya.
BACA JUGA: Mudik Gratis Kemenhub, Disiapkan 1.130 Bus dan 70 Truk
Mendekati momen Lebaran, sambung April, peritel telah melihat peluang pasar atau permintaan konsumen.
Harapannya, berbagai kebutuhan masyarakat juga bisa terpenuhi pada setiap ritel.
”Stok-stok dipersiapkan sejak Maret,” jelas April.
Kejutan dan diskon-diskon menarik juga disiapkan. Dia berharap momen Lebaran bisa mendongkrak penjualan.
Selama ini, kontribusi Lebaran pada sales setahun bisa mencapai 28–30 persen. Selain itu, pelayanan akan dioptimalkan.
Pelayanan menjadi salah satu ujung tombak dalam industri ritel.
Pelayanan yang excellent akan memberikan pengalaman tersendiri bagi konsumen.
”Ini bisa berpengaruh pada next visit dan dapat menjadi salah satu promosi pada ritel,” ucap April. (puj/c20/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketersediaan dan Pasokan Cabai Aman hingga Lebaran
Redaktur & Reporter : Ragil