jpnn.com - PONTIANAK - Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat menyatakan inflasi di Kalbar pada November 2024 berada di angka 1,61 persen year on year (yoy).
Kepala BPS Provinsi Kalbar Muhammad Saichudin mengatakan bahwa inflasi di Kalbar sejauh ini terus mengalami tren yang terkendali.
BACA JUGA: Sukses Kendalikan Inflasi, 12 Daerah Terima Penghargaan Jateng Inspiring Economic Effort Award 2024
"Untuk inflasi November 2024 di angkat 1,61 persen yoy," kata Saichudin di Pontianak, Senin (2/12).
Dia menyebut pada November 2024, inflasi Kalbar tertinggi terjadi di Kabupaten Kayong Utara, yakni 2,12 persen. Disusul Kabupaten Sintang 2,06 persen. Kota Pontianak 1,77 persen, Kota Singkawang 1,30 persen, dan Kabupaten Ketapang 1,26 persen.
BACA JUGA: Rano Karno Ungkap Strategi Pengendalian Inflasi di Jakarta
"Kembali secara umum angka inflasi di kota yang diukur inflasinya sebanyak lima daerah di Kalbar terkendali," paparnya.
Dia menambahkan dari sisi komoditas, yang dominan memberikan andil inflasi yoy pada November 2024 di Kalbar, antara lain, emas perhiasan, minyak goreng, sigaret kretek mesin (SKM), bawang merah, kopi bubuk, ikan baung, cumi-cumi, ikan nila, gula pasir, dan ikan tongkol/ikan ambu-ambu.
BACA JUGA: Inflasi AS Melebihi Ekspektasi, Bitcoin Bertahan di Level Sebegini
"Komoditas yang memberikan andil/ deflasi y-on-y, antara lain, daging ayam ras, cabai rawit, bahan bakar rumah tangga, bensin, ikan kembung, ikan bandeng, baju muslim pria, cabai merah, bayam, dan telepon seluler," ucap dia.
Sementara, penyumbang utama inflasi November 2024 secara bulan ke bulan (m-to-m) di Pontianak adalah bawang merah, minyak goreng, tomat, ikan kembung, emas perhiasan, bawang putih, jeruk, wortel, ikan baung, dan ketimun.
"Komoditas yang memberikan deflasi m-to-m, antara lain, daging ayam ras, cabai rawit, kentang, beras, kentang, kacang panjang, dan bayam," papar dia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi