jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Indonesia pada Mei 2022 mencapai 0,4 persen secara month to month (mtm).
Menurut Kepala BPS Margo Yuwono, angka inflasi itu merupakan hasil dari indeks harga konsumen (IHK) yang meningkat menjadi 110,42 pada Mei, dari 109,98 pada April 2022.
BACA JUGA: Sri Mulyani Beberkan Ramalan Inflasi 2023, Angkanya Realistis, sih
"Data tersebut merupakan hasil pematauan BPS di 90 kota pada Mei ini," ujar Margo dalam konferensi pers, Kamis (2/6).
Menurut Margo, bila dibandingkan dengan Mei 2021, terjadi inflasi sebesar 3,55 persen year on year (yoy).
BACA JUGA: Hebat, Kebijakan Pemerintah Mampu Menahan Laju Inflasi, Cuma Perlu Berhati-hati
Dia menegaskan tingkat inflasi dari tahun ke tahun cukup tinggi.
"Bila melihat data ke belakang, ini merupakan inflasi tertinggi sejak Desember 2017 yang pada waktu itu mencatat inflasi 3,61 persen yoy," ungkapnya.
BACA JUGA: 2 Komoditas Ini Jadi Penyumbang Utama Inflasi April 2022
Adapun sejumlah komoditas penyumbang inflasi utama pada Mei kemarin adalah tarif angkutan udara, telur ayam ras, ikan segar, dan bawang.
Sementara, jika dilihat dari 90 kota yang ditinjau, 87 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi di Tanjung Pandan sebesar 2,24 persen mtm.
Penyumbang inflasi daerah tersebut, antara lain, ikan kerisi dengan andil 0,53 persen, air kemasan andil 0,31 persen, dan angkutan udara dengan andil 0,28 persen.
Dari 90 kota yang diamati oleh BPS, tiga di antaranya mencatatkan penurunan harga atau deflasi.
Kotamobagu mencatatkan deflasi tertinggi, yakni 0,21 persen.
Merauke menjadi wilayah dengan deflasi terendah, yaitu 0,02 persen secara mtm. (mcr28/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Wenti Ayu Apsari