jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memastikan Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih akan dibuka untuk umum, setidaknya hingga 2020 mendatang. Hal itu menyusul kesepakatan dalam rapat antara KLHK dengan Pemerintah Provinsi NTT.
Menurut Menteri LHK Siti Nurbaya, rapat itu menyepakati pelaksanaan studi sebelum pengambilan keputusan tentang Taman Nasional Komodo. “Jadi, dari kami bersama Pemprov NTT telah sepakat sebelum penutupan dilakukan studi dulu, kemudian 2020 baru diambil keputusan,” kata Siti di Cirebon, Jumat (15/2).
BACA JUGA: KLHK Targetkan Indonesia Bersih Sampah Pada 2025
Selama masa studi, kata Siti, Taman Nasional Komodo tetap beroperasi. Hanya saja, katanya, khusus di Pulau Komodo, akan dilakukan pembatasan.
“Dari kami juga akan membantu untuk bisa menambahkan populasi rusa sebagai makanan komodo,” sambung Siti.
BACA JUGA: Jurus KLHK Jaga Kawasan Pesisir dari Sampah
Siti menambahkan, Pemprov NTT meminta agar Taman Nasional Komodo ke depan dibuat sebagai kawasan wisata eksklusif. Bagi wisatawan lokal akan dikenai biaya masuk Rp 5.000.
“Untuk wisatawan asing Rp 150.000. Kemudian yang menggunakan kapal juga nanti biaya masuknya akan dibedakan,” urai Siti.(cuy/jpnn)
BACA JUGA: Lihatlah! Ini Bukti dan Langkah Berani Era Jokowi Dalam Pemulihan Lingkungan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Dunia Bantu KLHK Untuk Menata Hutan Kalimantan Timur
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan