Info dari Bos Hyundai tentang Permintaan Jokowi soal IKN, Nikel Indonesia Memang Luar Biasa

Kamis, 28 Juli 2022 – 20:07 WIB
Presiden Joko Widodo yang sedang mengunjungi Korea Selatan (Korsel) menemui para petinggi Hyundai Motor Group didampingi Menko Marves Luhut Binsar dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Kamis (28/7). Foto: Hyundai Motor Group

jpnn.com, SEOUL - Presiden Joko Widodo yang sedang mengunjungi Korea Selatan (Korsel) menemui para petinggi Hyundai Motor Group, Kamis (28/7).

Dalam pertemuan di Seoul, Jokowi -panggilan kondangnya- meminta Hyundai menyediakan kendaraan ramah lingkungan untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

BACA JUGA: Bertemu Jokowi di Seoul, Bos Hyundai Sampaikan Kabar Baik untuk Indonesia, Simak Nih!

“Saya berharap Hyundai Motor Group sebagai mitra menyediakan solusi penting, seperti mobilitas yang bersih untuk proyek pembangunan IKN,” kata seorang petinggi raksasa automotif Korsel itu mengutip pernyataan Jokowi.

Pada pertemuan itu, Presiden Jokowi didampingi dua pembantunya yang bertanggung jawab soal investasi, yakni Luhut Binsar Pandjaitan (Menko Kemaritiman dan Investasi) dan Bahlil Lahadalia (Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal).

BACA JUGA: Wamenaker Sambut Positif Kesepakatan Penempatan PMI di Hyundai Heavy Industry Korsel

Presiden ke-7 RI tersebut menandatangani Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN pada 15 Februari lalu. Syahdan, pembangunan IKN akan dimulai pada Agustus tahun ini.

Menanggapi permintaan itu, Presiden Direktur Hyundai Motor Group Chung Euis-un pun memberikan respons positif.

BACA JUGA: Hyundai Stargazer Sudah Bisa Dipesan di Seluruh Jaringan Hyundai Gowa

“Kami berharap memperluas kerja sama dengan Indonesia, mulai bisnis ramah lingkungan hingga sektor mobilitas masa depan,” ujarnya.

Pada April lalu, Chung mengunjungi Indonesia dalam rangka peresmian pabrik mobil Hyundai di Deltamas, Kabupaten Bekasi.

Perusahaan yang bermarkas di Seoul itu menginvestasikan USD 1,6 miliar untuk membangun pabrik mobil listrik berkapasitas produksi 250 ribu unit per tahun itu.

Pabrik Hyundai itu merupakan pembuat mobil listrik pertama di Asia Tenggara. Salah satu produknya ialah Hyundai Ioniq 5.

Tahun lalu, Hyundai Motor Group berkongsi dengan LG Energy Solution untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik (EV) di Karawang, Jawa Barat. Pabrik itu ditargetkan mulai beroperasi pada 2024.

The Korean Herald menyebut Indonesia kaya akan nikel. Pada 2021, Indonesia memiliki 22 persen dari total cadangan nikel dunia sebanyak 21 juta metrik ton. Sekitar 30 persen nikel di pasaran dunia diproduksi di Indonesia.

Pemerintah Indonesia pun aktif mempromosikan cadangan nikelnya untuk menggaet investor pembuat mobil listrik. Target pemerintah ialah menjadikan Indonesia sebagai eksporter terbesar mobil listrik di dunia pada 2030.(jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Hyundai   IKN   Jokowi   Nikel   Seoul  

Terpopuler