jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa 10 orang peserta demo menolak Omnibus Law Cipta Kerja pada Kamis pekan lalu (8/10) positif Covid-19.
Temuan itu merupakan hasil tes usap atau swab test terhadap 34 pedemo yang sebelumnya reaktif Covid-19 berdasar berdasar rapid test.
BACA JUGA: Ribuan Orang Terindikasi Anarko Jalani Rapid Test, Ada 34 Reaktif Covid-19
"Dari 34 reaktif, terakhir ada sepuluh yang jelas positif (Covid-19, red) yang sudah kami rawat," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di kantornya, Rabu (14/10).
Menurut Yusri, pada pedemo yang sudah dinyatakan positif Covid-19 itu langsung diisolasi. "Jadi kesemuanya ini nanti kami serahkan ke Pademangan (RSUD, red), Jakarta Utara," tutur Yusri.
BACA JUGA: 47 Orang yang Diamankan dari Patung Kuda Reaktif Covid-19
Mantan Kapolres Tanjungpinang itu menambahkan, para pedemo yang positif Covid-19 itu akan dirawat dan diberi obat ataupun vitamin.
"Kami berikan obat vitamin makanan di sana," kata Yusri.
Pada kesempatan sama Yusri mengatakan, Polda Metro Jaya mengamankan 1.377 orang pada aksi demo 1310, Selasa (13/10). Dari jumlah itu ada 47 orang yang reaktif Covid-19 berdasar rapid test.
BACA JUGA: Rusak Fasilitas Publik, 1.000 Perusuh Ditangkap Polisi, Kombes Yusri: Mereka Kelompok Anarko
"Rapid test agar tak terjadi klaster baru saat demo, ada 47 reaktif yang langsung kami isolasi mandiri di Pademangan," pungkas Yusri.
Selanjutnya 47 orang yang reaktif Covid-19 itu juga menjalani tes usap. Namun, hasilnya baru diketahui dua hingga tiga hari ke depan. (mcr3/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama