Info Terbaru dari Kapolda Papua Soal Perampasan Tiga Puncuk Senpi dari Pospol 99

Kamis, 21 Mei 2020 – 22:24 WIB
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw. ANTARA/Evarukdijati

jpnn.com, TIMIKA - Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw berharap warga Ndeotadi yang merampas tiga pucuk senjata api milik Pos Polisi 99 Ndeotadi untuk segera dikembalikan.

"Kami melakukan pendekatan dengan para tokoh di sana untuk berkomunikasi dengan pelaku, agar senpi itu segera dikembalikan,” kata Irjen Waterpauw di Timika, Kamis.

BACA JUGA: Pos Polisi di Paniai Diserang OTK, Empat Pucuk Senjata Api Dibawa Kabur

Sejauh ini, tokoh yang diminta bantuan sudah menemui pelaku masih bersihkeras tidak mau mengembalikan senpi tersebut.

“Tidak apa-apa, kami akan terus mencoba untuk melakukan upaya-upaya pendekatan persuasif kepada para pelaku ini," ujarnya.

BACA JUGA: Bertengkar Hebat, Pasangan Suami Istri Malah Bakar Angkot, Lihat nih Fotonya

Kapolda Papua bersama Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab dan Kepala BIN Daerah Provinsi Papua Brigjen TNI Abdul Haris Napoleon sebelumnya berangkat ke Paniai untuk melihat langsung lokasi Pospol 99 Ndeotadi yang sempat diserang oleh sekelompok orang pada Jumat malam (15/5).

Kapolda mengatakan kesimpulan sementara yang bisa diambil yaitu anggota lengah saat melaksanakan tatap muka dengan warga setempat.

BACA JUGA: Herwisnu Tewas Mengenaskan Usai Baku Tembak dengan Polisi

Sehingga terjadi penyerangan ke Pospol 99 Ndeotadi yang mengakibatkan satu anggota atas nama Briptu Kristian Paliling terluka dan tiga pucuk senpi beserta amunisi dibawa lari oleh para pelaku.

"Kami lihat memang ada un-prosedural dari anak buah, dalam arti mereka terlalu lengah. Ini menjadi evaluasi ke dalam bagi kami," ujar jenderal polisi bintang dua itu.

Adapun kelompok pelaku penyerangan diketahui sehari-hari bergaul cukup akrab dengan anggota Pospol 99 Ndeotadi, lantaran rumah tinggal mereka tidak jauh dari pos tersebut.

Pimpinan kelompok pelaku penyerangan diketahui tumbuh dan besar di kawasan Ndeotadi, Paniai itu.

Ayahnya diketahui memiliki rekam jejak pernah terlibat kasus penyerangan Markas Kodim Paniai pada awal tahun 2000-an. Kini yang bersangkutan sudah meninggal dunia.

"Sehari-hari dia sudah mendapatkan manfaat di area itu. Setiap helikopter yang terbang ke sana harus memberi dia jatah cukup besar. Kalau dikalkulasi, setiap bulan dia bisa dapat sampai puluhan juta rupiah," jelas Irjen Waterpauw.

Adapun kondisi Briptu Kristian Paliling yang terluka dan kini menjalani perawatan di RSUD Nabire sudah diobati luka-lukanya dan diharapkan secepatnya pulih kembali.

Kapolda mengaku sangat menyesalkan peristiwa tersebut dan bersama Pangdam Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab dan perwira tinggi lainnya kemudian memutuskan langsung segera bertolak ke Paniai agar dapat menahan anggota di lapangan.

BACA JUGA: Berita Duka, Suhartatik Meninggal Dunia, Kami Ikut Berbelasungkawa

"Saya bersama Bapak Pangdam XVII ke sana untuk menjaga anggota kami di lapangan agar tidak melakukan upaya-upaya dan tindakan tegas yang bisa saja terjadi salah sasaran. Kami bersyukur sampai sekarang situasi di sana terkendali, meskipun anggota kami yang menjadi korban," ujar Irjen Waterpauw.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler