jpnn.com, JAKARTA - Salah satu dari dua buron pelaku pengeroyokan terhadap Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama menyerahkan diri ke polisi.
Pelaku yang menyerahkan diri itu diketahui bernama Irfan, salah satu orang yang berperan sebagai eksekutor pengeroyokan terhadap Haris Pertama.
BACA JUGA: Siapa Aktor Pengeroyok Ketum KNPI Haris Pertama? Simak Kalimat Kombes Tubagus, Ada Soal Fakta
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan pelaku Irfan menyerahkan diri kepada polisi pada Kamis (24/2) kemarin.
"Satu orang DPO atas nama Irfan ini kemarin telah menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya," kata Kombes Zulpan di kantornya, Jumat (25/2).
BACA JUGA: Dihajar 4 Debt Collector, Ketum KNPI Haris Pertama: Mereka Tidak Tahu Siapa Saya
Adapun satu pelaku lainnya bernama Harvei masih dalam pengejaran polisi.
"Tinggal satu pelaku lagi, yaitu saudara Harvei yang saat ini masih dalam pengejaran kami," kata Kombes Zulpan.
BACA JUGA: Pengakuan Kalina Ocktaranny Pesan Kamar Hotel bersama Ricky, Vicky Prasetyo Jangan Ikut Campur
Sebelumnya, Haris Pertama menjadi korban pengeroyokan oleh orang tak dikenal pada Senin (21/2) sekitar pukul 14.00 WIB.
Akibat kejadian itu, Haris Pertama mengalami luka-luka pada bagian wajahnya.
Peristiwa itu terjadi di tempat parkir Rumah Makan Garuda, Cikini, Jakarta Pusat.
Pada kasus itu, tiga dari lima pelaku sebelumnya telah ditangkap. Mereka ialah MS, JT, dan SS, yang diketahui bekerja sebagai debt collector.
Pengeroyokan yang dialami Haris bermula saat dirinya hendak bertemu tim hukum DPP KNPI di Restoran Garuda, Cikini, Jakarta Pusat.
"Saat saya masuk parkiran mobil, turun dari mobil. Baru tiga langkah saya turun dari mobil, tiba-tiba kepala saya dihajar dari belakang oleh seseorang yang tidak saya kenal," kata Haris di Polda Metro Jaya, Senin (21/2) malam.
Seusai dihajar, Haris mengaku sempat melihat ke arah orang yang memukulnya.
"Setelah dihajar, saya lihat ke belakang ada lagi yang hajar saya di bagian wajah. Habis itu ada yang dorong, saya sempat tahan, saya duduk sambil lindungi kepala belakang. Depan itu dua orang meneriakan 'bunuh mati, bunuh mati'," ungkap Haris.
Haris menyebut ada tiga pelaku yang mengeroyoknya dan melakukan pemukulan menggunakan benda tumpul.
"Saya lihat ada tiga orang, karena satu dari pas saya dihajar, dipukul dari belakang pakai benda tumpul," kata Haris.
Haris mengatakan para pelaku mengincar bagian wajah dan matanya.
Dia sendiri telah melaporkan inisden pengeroyokan yang dialaminya itu ke Polda Metro Jaya.
Laporan Haris teregister dengan nomor LP/B/928/II/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA, tertanggal 21 Februari 2022. (cr3/jpnn)
Redaktur : Soetomo
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama