jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya terus mengusut dalang di balik pengeroyokan Ketum DPP KNPI Haris Pertama.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengatakan pihaknya masih menggali keterangan para pelaku untuk mengetahui aktor di balik aksi pengeroyokan tersebut.
BACA JUGA: Lihat, Inilah Lokasi Haris Pertama KNPI Dihajar 4 Debt Collector
"Masih kami dalami karena keterangan itu tidak bisa dari keterangan lisan, enggak bisa. Kami harus ada faktanya, faktanya sedang kami gali. Keterengan (para pelaku, red) masih berubah-ubah dan belum didukung fakta," kata Kombes Tubagus, Kamis (24/2).
Saat disinggung ada oknum di atas tersangka SS yang notabene pemberi perintah empat eksekutor, Kombes Tubagus enggan menjawab secara pasti.
BACA JUGA: Apa Motif Pengeroyokan Ketua KNPI Haris Pertama? Ini Jawaban Kombes Tubagus
"Saya mengatakan itu nanti spekulasi. Saya belum saatnya mengatakan itu. Kalau misalnya analisa orang tanpa fakta, bolehlah omong apa saja. Cuma saya enggak boleh ngomong begitu, kecuali ada faktanya," tegasnya.
Peristiwa pengeroyokan itu terjadi di depan Rumah Makan Garuda, Cikini, Jakarta Pusat, pada Senin (21/2) sekitar pukul 14.00 WIB.
BACA JUGA: Dihajar 4 Debt Collector, Ketum KNPI Haris Pertama: Mereka Tidak Tahu Siapa Saya
Pada kasus itu, tiga dari lima pelaku telah ditangkap.
Mereka ialah MS, JT, dan SS.
Dua pelaku lainnya yang sudah teridentifikasi, yakni H dan I masih menjadi buronan polisi.
Polisi juga telah menetapkan kelima pelaku sebagai tersangka.
Untuk tersangka MS, JT, H, dan I dijerat Pasal 170 Ayat 2, sedangkan SS dijerat Pasal 55 KUHP Juncto Pasal 20 KUHP.
Pengeroyokan yang dialami Haris bermula saat dirinya hendak bertemu tim hukum DPP KNPI di Restoran Garuda, Cikini, Jakarta Pusat.
"Saat saya masuk parkiran mobil, turun dari mobil. Baru tiga langkah saya turun dari mobil, tiba-tiba kepala saya dihajar dari belakang oleh seseorang yang tidak saya kenal," kata Haris Pertama di Polda Metro Jaya, Senin (21/2) malam.
Seusai dihajar, Haris mengaku sempat melihat ke arah dirinya dipukul.
"Setelah dihajar, saya lihat ke belakang ada lagi yang hajar saya di bagian wajah. Habis itu ada yang dorong saya sempat tahan, saya duduk sambil lindungi kepala belakang. Depan itu dua orang meneriakan 'bunuh mati, bunuh mati'," ungkap Haris.
Haris mengaku ada tiga pelaku yang mengeroyoknya serta dipukul menggunakan benda tumpul.
"Saya lihat ada tiga orang, karena satu dari pas saya dihajar, dipukul dari belakang pakai benda tumpul," kata Haris.
Haris mengaku para pelaku mengincar bagian wajah dan matanya saat dikeroyok.
Dia sendiri telah melaporkan inisden pengeroyokan yang dialaminya itu ke Polda Metro Jaya.
Laporan Haris teregister dengan nomor LP/B/928/II/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA, tertanggal 21 Februari 2022. (cr3/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama