Wakapolda Sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwiyanto mengatakan pihaknya masih terus mendalami peristiwa bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11).
Sejauh ini, pihaknya telah mengamankan tiga orang untuk dimintai keterangan terkait insiden yang menewaskan pelaku dan melukai enam orang tersebut.
BACA JUGA: Usai Geledah Rumah di Marelan, Polisi Bawa Mertua Pelaku Bom Medan
Dalam kejadian ini Rabbial Muslim Nasution, 24, alias Dedek disebut sebagai pelaku yang meledakkan diri hanya beberapa meter dari keriuhan warga yang sedang akan mengurus SKCK untuk keperluan CPNS.
“Kemarin setelah kami olah TKP di Polrestabes Medan, kami mengammankan istrinya pelaku, mertua pelaku. Kemarin malam kami amankan tiga orang, penggeledahan baik di rumah pelaku maupun di rumah mertuanya,” ungkapnya di sela-sela HUT Brimob, di Medan, Kamis (14/11).
BACA JUGA: Ini Daftar Nama Korban Ledakan Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan
Mardiaz menyebutkan, istri pelaku yaitu D, saat penggeledahan tidak sedang berada di rumah di kawasan Marelan Pasar I dan II.
“Istri pelaku sempat menghilang (tidak di rumah), setelah anggota melakukan penyisiran ketemu di jalan,” jelasnya.
BACA JUGA: Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Seorang YouTuber, Konten Pertama Singgung Jokowi
Saat ini, mereka dibawa untuk menjalani pemeriksaan di Mako Brimob. “Yang melakukan pemeriksaan tim gabungan,” ucapnya.
Selain itu, polisi juga sedang berusaha mengamankan guru atau imam pengajian pelaku yang saat ini identitasnya sudah dikantongi.
“Dalam interogasi istri pelaku, adanya kelompok-kelompok pengajian. Namun tentunya kami belum bisa juga menduga itu pelakunya juga, tentu kami harus mendalami. Saat ini dalam proses pengembangan, mohon sabar menunggu,” bebernya.
“Terkait TKP, Inafis Labfor sedang bekerja untuk mengungkap kandungan apa yang digunakan pelaku dalam bom di Polrestabes Medan,” lanjutnya.
“Yang jelas yang kami geledah semalam adalah rumah pelaku dan mertua pelaku, kemudin rumah yang kami duga tempat pengajian. Kami temukan anak panah dari besi, pipa, fotokopi, surat terkait khilafah. Di sepeda motor yang kami duga milik pelaku, tertinggal di luar Mapolres, ditemukan barang-barang dua butir peluru kaliber 22,” tuturnya.
Soal jasad pelaku, dikatakan Mardiaz sudah diautopsi. Kemudian korban luka-luka akibat insiden tersebut juga sudah menjalani perawatan di RS Bhayangkara.
“Ada empat anggota Polri, satu PHL Polrestabes Medan, satu masyarakat umum yang sedang mengurus SKCK. Setelah seluruh proses selesai kami akan serahkan (jasad) ke keluarga korban,” paparnya. (nin)
Redaktur & Reporter : Budi