jpnn.com - Gubernur Bengkulu sekaligus calon petahana di Pilkada 2024, Rohidin Mersyah terjaring operasi tangkap tangan atau OTT KPK pada Sabtu (23/11/2024) malam.
Info terbarunya, tim KPK ternyata menangkap total delapan orang.
BACA JUGA: Pak Gubernur Ini Menjadi Salah Satu yang Diamankan KPK, Kasusnya Diduga Pungutan Pilkada
"Sampai dengan saat ini, sudah ada delapan orang di jajaran Pemerintah Provinsi Bengkulu yang sudah diamankan oleh KPK," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (24/11/2024).
Kedelapan orang yang terjaring OTT KPK juga sudah dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Gedung Merah Putih KPK.
BACA JUGA: Hasto Tuding Ara Main SARA soal Pramono-Rano Didukung Anies, Prabowo Pasti Tak Suka
Dalam operasi itu penyidik lembaga antirasuah juga menyita sejumlah barang bukti berupa uang tunai dan dokumen, namun belum merinci berapa nominal uang yang disita dalam kegiatan tersebut.
"Juga turut diamankan uang, dokumen, dan barang bukti elektronik," ujarnya.
BACA JUGA: AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
Salah satu pihak yang turut menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK adalah Gubernur Bangkulu Rohidin Mersyah.
Rohidin tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, dengan pakaian serta hitam dan mengenakan masker dan topi putih.
Dia tiba pada pukul 14.39 WIB dengan dikawal oleh personel KPK dan polisi.
Setibanya di lokasi, yang bersangkutan langsung masuk ke lobi gedung tanpa memberikan komentar apa pun kepada wartawan yang telah menunggu di lobi Gedung Merah Putih KPK.
Rohidin kemudian naik ke ruang pemeriksaan yang berlokasi di lantai 2 Gedung Merah Putih KPK.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata membenarkan kabar tim penyidik KPK yang menangkap tujuh orang dalam kegiatan penyidikan di Bengkulu.
"Saya baru dapat laporan dari staf yang membenarkan ada giat penindakan di Bengkulu. Ada tujuh orang diamankan," ujar Alex saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.
Alex mengatakan OTT tersebut dilakukan terkait dugaan pungutan terhadap pegawai.
"Pungutan ke pegawai untuk pendanaan pilkada sepertinya," kata Alex.
Alex menyebut penjelasan lengkap tentang perkara tersebut beserta siapa saja pihak yang terlibat di dalamnya akan disampaikan dalam konferensi pers.
Pada kesempatan terpisah, Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Deddy Nata membenarkan soal adanya kegiatan KPK di Bengkulu.
Dia mengatakan ada pemeriksaan yang dilakukan KPK di Mapolresta Bengkulu.
"Iya betul KPK, cuma untuk kegiatannya kita tunggu sebentar. Untuk jumlahnya saya belum tahu, kita tunggu saja dulu," ucapnya.
Deddy mengatakan yang melakukan kegiatan bukan Polresta Bengkulu dan dia tidak tahu apa-apa mengenai operasi KPK tersebut.
"Mohon rekan-rekan wartawan sabar dulu sambil menunggu perkembangan lebih lanjut," ujar dia di Kota Bengkulu, Sabtu.
Dia mengatakan bahwa Polresta Bengkulu hanya melakukan pengamanan kegiatan, sedangkan untuk isi kegiatan yang dilakukan oleh KPK tersebut pihaknya tidak mengetahui.(ant/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam