Infodemik Jadi Tantangan Terbaru dalam Penanganan Covid-19

Kamis, 19 Agustus 2021 – 20:39 WIB
Infodemik kini sudah mengglobal karena turut memperburuk situasi dalam penanganan Covid-19Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia Dedy Permadi mengatakan, istilah infodemik kini sudah mengglobal karena turut memperburuk situasi dan tidak menolong sama sekali.

“Istilah Infodemik itu sudah mengglobal karena turut memperburuk situasi, saat ini di situasi pandemi, wabah global, bukan lokal. Infodemik tidak menolong situasi yang parah ini,” ujar dia dalam siaran persnya, Kamis (19/8).

BACA JUGA: Kementerian Keuangan Terus Memberikan Berbagai Insentif Fiskal untuk Penanganan Covid-19

Selain itu, infodemik juga dapat berakibat fatal hingga menyebabkan korban nyawa. Fenomena itu yang sering muncul di tengah masyarakat, seperti misalnya informasi yang tidak benar mengenai salah satu obat penangkal Covid-19 yang membuat masyarakat justru merasa aman dengan adanya obat tersebut sehingga mengabaikan anjuran protokol kesehatan.

“Berbagai narasi yang menghasut tetapi hoaks sehingga menyebabkan kepanikan di tengah masyarakat yang sudah cukup susah karena wabah ini, jadi, kami kasihan sekali,” ujarnya.

BACA JUGA: Epidemiolog Unair Menyoroti Penanganan Covid-19 di Surabaya, Ini Catatan Penting untuk Pemkot

Dia menyatakan pihaknya mencatat ada 1.857 isu hoaks yang beredar terkait penanganan Covid-19, vaksin dan juga PPKM.

Misalnya ada isu kalau divaksin bisa menimbulkan epilepsi dimana hal tersebut tidaklah benar dan juga MUI telah menegaskan bahwa vaksin itu halal serta aman.

BACA JUGA: Jenderal Andika Bersama Gibran Memantau Titik Penanganan Pasien Covid-19 di Solo

Ada tiga jangkauan untuk menghalau hoaks mulai dari hulu yaitu tentunya literasi jangka panjang mengedukasi masyarakat.

Selanjutnya level tengah yaitu menyaring dengan teknologi buatan dengan sabuah mesin milik kominfo. Dan terakhir di level hilir, yaitu kerja sama dengan Polri dan bila ditemukan ada pelanggaran maka bisa langsung diproses secara hukum.

Sedangkan untuk mengakomodir perayaan kemerdekaan di masa pandemi, pemerintah menciptakan Rumah Digital Indonesia (RDI). RDI diciptakan untuk memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia di tengah pandemi virus corona.

Pemerintah mengimbau perayaan 17 Agustus tahun ini secara digital, tidak perlu berkumpul secara fisik demi mengurangi penyebaran virus corona.

Masyarakat baik dewasa maupun anak-anak bisa ikut merayakan peringatan Kemerdekaan RI secara digital dengan mengakses situs rumahdigitalindonesia.id, baik melalui laptop maupun ponsel.

Ketika membuka situs, pengunjung akan disambut musik khas Indonesia dan bisa melihat pemandangan 360 derajat Rumah Digital Indonesia.

Dalam RDI ini ada Ruang Komunitas. Di situ, pengguna bisa melihat pameran foto virtual dari jurnalis foto Indonesia, bertema Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh.

Pameran foto ini bisa ditemukan di ruang Pameran Foto Istana, berisi apa yang terjadi di Indonesia selama pandemi Covid-19. Di Cerita Kemerdekaan, pengguna bisa menemukan perayaan Hari Kemerdekaan di berbagai tempat, termasuk dari para diaspora Indonesia.

Sementara di Cerita Indonesia, terdapat berbagai video edukasi tentang kekayaan alam maupun budaya Indonesia.

Angkie Yudistia selaku Staf Khusus Presiden mengatakan bahwa penyandang disabilitas punya hak mendapatkan informasi yang benar mengenai vaksinasi Covid-19.

Maka dari itu sosialisasi yang dilakukan pun harus menyasar orang-orang terdekat mereka. Karena, salah satu tantangan vaksinasi pada penyandang disabilitas adalah karena masih banyak orang yang tidak paham.

"Literasi informasi, literasi digital, itu sangat minim sekali. Walaupun kita sudah setiap hari memberikan informasi kepada masyarakat, tapi untuk informasi ini sangat minim diterima teman-teman disabilitas," ujar dia. (cuy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler