jpnn.com, JAKARTA - Tujuh provinsi sudah 100 persen siap menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2019 untuk semua jenjang. Mulai SMP/Mts, SMA/MA, dan SMK sederajat.
"Yakni DKI Jakarta, Daerah Istimewa Jogjakarta, Jawa Timur, Gorontalo, Kalimantan Selatan, Bangka Belitung, dan Aceh," jelas Kepala Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Totok Suprayitno.
BACA JUGA: Tri Rismaharini: Tidak Perlu Takut, Hadapi Itu
Berdasarkan data Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), persentase sekolah yang menerapkan UNBK se-Indonesia meningkat dibanding tahun lalu. Tingkat SMP/Mts di tahun 2019 mencapai 76,79 persen dari sebelumnya yang hanya 51,3 persen.
Sedangkan, SMA/SMK/MA sudah 97 persen. Meningkat drastis dari tahun lalu yang hanya 60 persen.
BACA JUGA: PLN Dukung Penuh UNBK 2019
Sementara itu, bagi sekolah yang belum melaksanakan UNBK, tes akan dilakukan berbasis kertas dan pensil (UNKP). "Seperti di daerah bencana, Palu, Donggala, serta daerah 3T (terluar, terdepan, tertinggal, Red) yang infrastruktur dan SDM di sana terbatas," ucap Totok.
BACA JUGA: Tenang, UTBK SBMPTN Digelar Setelah Unas
BACA JUGA: Disiapkan Soal UN 2019 Khusus untuk Siswa Terdampak Bencana
Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan UNKP. Mulai pendistribusian, penerimaan, hingga pemindaian lembar jawab ujian nasional (LJUN). Penunjukkan tersebut disampaikan saat rapat koordinasi antara BSNP, Balitbang, Puspendik, dan beberapa direktorat terkait.
"Alasannya tahun ini sedikit sekolah yang melaksanakan UNKP. Sekaligus untuk meningkatkan integritas dan akuntabilitas pelaksanaan UNKP dan menjadikan LPMP sebagai pusat pengujian," terang Ketua BSNP Bambang Suryadi.
Sementara itu, pelaksanaan UNKP untuk SMP/MTs, Paket B, Paket C, dan SLB diberikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi masing-masing. BSNP akan mengeluarkan surat edaran ke seluruh Dinas Pendidikan Provinsi, LPMP, dan Kantor Wilayah Kementerian Agama terkait peran LPMP tersebut.
Bambang menuturkan, soal high order thiking skill (HOTS) masih diterapkan pada UN 2019. "Tingkat kesulitannya masih 10 persen dari jumlah soal UN. Sama seperti tahun lalu," ucap Bambang.
Meski sempat dikritik terlalu sulit, BSNP menilai, HOTS pada UN merupakan standar minimal bagi siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.
HOTS merupakan soal yang mengasah kemampuan siswa untuk menganalisis, mengevaluasi, mengaplikasi, dan menciptakan. Tidak hanya sekedar mengingat dan memahami konsep. "Sebagai latihan siswa untuk SBMPTN UNBK yang semua soalnya HOTS," ujar Bambang.
BACA JUGA: Hanura Perjuangkan Penghapusan Ujian Nasional
Tipe soal untuk masing-masing siswa akan berbeda. Misalkan ada 20 orang dalam satu ruangan, soalnya disajikan tidak akan sama. Hal tersebut untuk mengurangi potensi kecurangan oleh siswa. "Sehingga UN itu sebagai refleksi diri selama tiga tahun sekolah," tambah Totok. (han
Pelaksanaan Ujian Nasional 2019
25-28 Maret: SMK/MAK
1,2,4, dan 8 April: SMA/MA
12-16 April: Paket C
22-25 April: SMP/MTs
10-13 April: UN Paket B/Wustha
Menurut data dari Sekretariat UN Balitbang UN tahun ini diikuti oleh 8.250.396 siswa yang dari 102.395 satuan pendidikan formal dan nonformal di seluruh Indonesia.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Materi UN Siswa di Daerah Bencana Dibuat Beda
Redaktur & Reporter : Soetomo