jpnn.com, JAKARTA - Lulusan SMK mencakup 11,45 persen dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Angka ini paling besar di antara pengangguran dari lulusan jenjang pendidikan lainnya.
Hal ini terjadi karena jumlah pencari kerja semakin tinggi terlebih saat pandemi dan kemampuan soft skill yang memang belum memenuhi kebutuhan industri baik dari tahap melamar pekerjaan hingga mulai bekerja.
BACA JUGA: Molis, Mobil Listrik Karya Siswa SMK, Keren!
Untuk menjawab permasalahan tersebut, InfraDigital Foundation menghadirkan Professional Development, sebuah workshop untuk menghadapi dunia kerja.
Acara ini ekslusif ditujukan untuk siswa/i dan alumni muda SMK, guru SMK serta mitra/kerabat GRAB yang sedang mengikuti Pelatihan Cybersecurity pada tahun ini, sebuah pelatihan keamanan siber hasil kolaborasi antara InfraDigital Foundation dengan Mastercard Center for Inclusive Growth melalui program Mastercard Academy 2.0 yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Kediri dan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.
BACA JUGA: Wapres Maruf: Siswa SMK Paling Terdampak Selama Pandemi Covid-19
Kegiatan Professional Development Workshop sendiri sudah lima kali diadakan sejak tahun 2020 dengan partisipan yang juga merupakan peserta Pelatihan Cybersecurity namun dari angkatan yang berbeda dari yang sekarang.
Diadakan kembali karena terbukti mampu menjawab persoalan akan kebutuhan soft skill dunia kerja dan diperkuat dengan adanya Nadila Indriyani Rangkuti, alumni muda SMKS Wikrama Bogor, salah satu peserta Pelatihan Cybersecurity tahun 2020 yang kini bekerja sebagai System Engineer di Allianz Indonesia, sebuah perusahaan asuransi multinasional.
BACA JUGA: Siswa SMK Gantung Diri Setelah Diputus Pacar Via Panggilan Video, Ponsel Masih Menyala
Hingga saat ini sudah ada 40 baik alumni muda dan kelas 12 yang sudah bekerja full-time ataupun magang.
Adapun tujuan dari kegiatan adalah membangun kesiapan kerja dan membekali kemampuan beradaptasi di dunia kerja. Tujuan tersebut menyesuaikan kebutuhan peserta yang diperoleh melalui survei Training Need Assessment oleh tim InfraDigital Foundation kepada 917 peserta pelatihan Sub-Batch 3 Tahun 2021.
Dari hasil survei tersebut, diperoleh angka sebesar 59 persen peserta belum mengetahui tahapan seleksi kerja, serta 70 persen tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang proses wawancara kerja, terutama pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan dalam wawancara kerja.
“Melalui workshop pelatihan kerja ini, kami berharap lulusan SMK mendapatkan keterampilan soft skill baru untuk bekal mereka melamar pekerjaan. Dalam masa pandemi ini, lulusan SMK, khususnya bidang IT, memiliki peluang besar untuk terserap di dunia industri seiring berkembangnya industri berbasis teknologi,” ucap Deborah Miryam Fransisca sebagai Program Manager InfraDigital Foundation.
“Professional Development Workshop memberikan wadah kepada siswa/siswi/alumni SMK untuk bertanya secara langsung, belajar, dan mendapatkan penjelasan yang terperinci mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan dalam masa persiapan pencarian kerja. Keahlian yang mereka miliki tentu unggul dalam bidangnya masing-masing, di satu sisi motivasi dan kepercayaan diri harus dipupuk agar mereka siap menunjukkan dengan maksimal kemampuan yang dimiliki,” ujar Dinar Syarita Bakti, selaku pembicara workshop sekaligus VP People and Culture, Virus Media Investara.
“Salah satu materi di Capacity to Adapt adalah belajar mengenai Public Speaking, di sini kita menjadi paham bahwa public speaking dimulai dengan berani berbicara di depan publik dan kesempatan itu teman-teman dapatkan saat mengikuti sesi ini. Sesi Capacity to Adapt mengajarkan kita semua untuk tidak berhenti belajar di titik ini, namun kita harus belajar, belajar, dan belajar hal baru lagi,” tutur Ivan Ahda, Principal Consultant, MAXIMA.
Acara ini akan diisi oleh dua ahli yang masing-masing sudah lama berkecimpung dalam dunia talent-acquisition serta pendidikan dan akan berlangsung secara daring selama dua hari berturut-turut.
Tidak terbatas pada workshop saja, setelahnya para peserta juga akan diberi tugas sebagai bentuk implementasi dari modul yang telah diberikan. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil