jpnn.com, SEMARANG - Seorang anak baru gede atau ABG berinisial MTH (17) bunuh diri.
Siswa kelas XI pada sebuah SMK di Semarang itu ditemukan sudah tak bernyawa dengan tubuh tergantung di dapur rumahnya di Ngaliyan, Kota Semarang, Senin (31/5) sekitar pukul 19.30.
BACA JUGA: Kabur Saat Diperiksa Polisi, Ahmad Fauzi Ditemukan Gantung Diri
MTH mengakhiri hidupnya dengan gantung diri lantaran diduga depresi diputus pacarnya.
Sebelum gantung diri, MTH diketahui sedang video call (WhatsApp) dengan pacarnya berinisial SDW, juga berusia 17, warga Kecamatan Tugu.
BACA JUGA: Ditolak Satpol PP, Pria di Kulon Progo Gantung Diri
“Korban diduga depresi. Setelah diputus pacarnya,” kata Kapolsek Ngaliyan Kompol Christian Chrisye Lolowang kepada Radar Semarang, Selasa (1/6).
Korban merupakan putra bungsu dari tiga bersaudara.
BACA JUGA: Depresi Diputus Pacar, Arsyad Nekat Terjun ke Sungai
Saat kejadian, korban di rumah sendiri. Orang tua dan dua kakaknya sedang pergi ke tempat kerabatnya di Kendal.
"Ibunya sebenarnya juga mengerti kalau anaknya itu sudah sering mengancam akan bunuh diri. Dia ada masalah dengan pacarnya,” kata kapolsek.
Kejadian ini pertama diketahui teman korban, Adhe Prabowo, 19.
Dia mendapat kabar dari SDW untuk mengecek ke rumah korban.
Pasalnya, saat video call dengan SDW, korban mengancam akan bunuh diri saat diputus pacarnya tersebut.
“Awalnya, korban dan pacarnya sedang video call. Saat itu, sang pacar ingin menyudahi hubungan asmaranya dengan korban. Namun, korban tidak mau, dan mengancam akan melakukan bunuh diri. Korban telah mempersiapkan tali tambang,” kata Christian.
Adhe Prabowo segera meluncur ke TKP. Namun, saat pintu rumah korban diketuk tidak ada jawaban. Adhe langsung masuk ke dalam rumah karena pintu tidak terkunci.
“Saat saksi masuk rumah, sudah melihat korban gantung diri di dapur di bawah tangga ke lantai II. Saksi langsung keluar rumah dan berteriak meminta tolong kepada tetangga,” ujarnya.
Kejadian itu langsung dilaporkan ke Ketua RT setempat, Jimanto dan diteruskan ke Polsek Ngaliyan.
Hasil olah TKP Tim Inafis Polrestabes Semarang, korban gantung diri dengan tali tambang warna biru sepanjang sekitar lima meter.
Korban hanya mengenakan celana pendek. Tali tambang itu diikatkan di pagar tangga.
“Kami juga sudah periksa saksi-saksi dan seluruh TKP. Hasil olah TKP, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan di badan korban, murni gantung diri,” tuturnya.
Pihak keluarga juga menerima kejadian sebagai musibah.
Sehingga korban tidak dibawa ke rumah sakit, dan akan langsung dimakamkan.
“Di lokasi ditemukan ponsel masih menyala. Cuma kami masih kesulitan membuka karena ada password. Dipastikan itu video call WA,” katanya. (mha/aro)
Redaktur & Reporter : Adek