jpnn.com, JAKARTA - Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas talenta keamanan siber di masa datang, InfraDigital Foundation berkolaborasi dengan Microsoft Indonesia menyelenggarakan U-Connect.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari cybersecurity dan AI training Ready4AI&Security-Indonesia dan bertujuan untuk menghubungkan antara pihak industri dengan para peserta program pelatihan.
BACA JUGA: Direktorat Siber Bareskrim Tangkap Oknum Guru Honorer Pembobol Sistem BKN
Agenda utama dari U-Connect adalah presentasi hasil Final Lab Project yang berkaitan dengan keterampilan keamanan siber dari 19 peserta program Ready4AI&Security-Indonesia yang telah dinyatakan lolos hingga tahap ini.
Hadir juga tiga juri dari industri yang melakukan penilaian terhadap setiap kelompok presentasi Final Lab Project, yaitu Dicky Taruna Prasetyo (Cybersecurity Principal, PT. Veda Praxis), Raditya Iryandi (Managing Consultant Security Delivery and Operation, Telkomsigma), dan Feri Harjulianto (Chief Cyber Officer, Peris.ai).
BACA JUGA: Neo Cyber Indonesia Jadi Garda Terdepan dalam Keamanan Siber
Muhammad Rofi, selaku Chairman dari InfraDigital Foundation, menyampaikan dalam sambutan acara bahwa event U-Connect diharapkan dapat membuka jalan bagi talenta-talenta yang berkualitas di bidang keamanan siber.
"Serta meningkatkan keinginan orang orang yang memiliki minat dan bakat dalam bidang keamanan siber,” kata dia.
BACA JUGA: Indonesia Re Bahas Risiko dan Asuransi Siber dalam Hadapi Ancaman Siber
Supahrat Juramongkol dari Microsof mengatakan bahwa dalam upaya mendukung pemerintah Indonesia mencetak talenta keamanan siber, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan InfraDigital Foundation dengan program pelatihan gratis, Ready4AI&Security.
"Dengan meningkatkan keahlian keamanan siber para peserta yang terdiri dari guru, dosen, siswa, dan mahasiswa, diharapkan dapat memenuhi permintaan akan pasar tenaga kerja keamanan siber dan AI di Indonesia,” kata dia.
Adi Nuryanto, selaku Direktur Mitras DUDI Kemendikbudristek berharap melalui event ini, para peserta mendapatkan kesempatan meraih masa depan yang lebih baik melalui kompetisi yang dikuasai.
"Dengan adanya pemahaman yang baik atas potensi keamanan siber dalam pendidikan vokasi di Indonesia, bersama-sama kita dapat membangun tenaga kerja keamanan siber yang berkualitas,"ujar dia.
Kelompok ‘Traviscode’ yang mewakili SMKN 8 Jakarta dengan jurusan Teknik Komputer Jaringan menjadi juara satu hasil Final Lab Project dengan penilaian terbaik.
Mereka merancang keamanan yang berlapis dan responsif terhadap ancaman untuk sebuah aplikasi pelatihan fisik dengan pendekatan zero trust.
Rancangan ini diharapkan dapat mendukung tujuan untuk menjaga integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan data, sekaligus memastikan kepatuhan terhadap standar keamanan yang berlaku.
Kelompok Traviscode yang terdiri dari Adam Fadhilla Putra Kamal, David Kurnia Yunanto, Arya Bima Nugraha, Rizki Khoirul Azzam mengungjapkan bahwa mereka membuat dan menganalisis sistem keamanan untuk sebuah aplikasi pelatihan fisik dan memenangkan juara satu.
"Tentu kami sangat bangga atas pencapaian kami hari ini. Harapan kami ke depannya kami tetap terus memperdalam dunia keamanan siber dan juga tetap mencoba untuk ikut kompetisi-kompetisi seperti ini untuk mempraktikkan ilmu yang kita dapatkan terkait keamanan siber,” ujar Adam yang mewakili rekan-rekannya.
Program Ready4AI&Security-Indonesia menyelenggarakan pelatihan keamanan siber dan Artificial Intelligence (AI) secara gratis, sehingga dapat membuka kesempatan yang luas untuk ikut serta dalam program ini.
Diselenggarakan sejak Januari 2024, program ini telah melatih 261 guru SMK dan dosen, serta 5.057 pelajar SMK dan mahasiswa di seluruh Indonesia.
Tingginya angka ini menunjukkan ketertarikan yang besar untuk terlibat dalam bidang keamanan siber.
Salah satu juri dalam Presentasi Final Lab Project U-Connect yang juga menjabat sebagai Cyber Security Principal di Veda Praxis, Dicky Taruna Prasetyo, menyampaikan terkait harapan akan acara seperti ini kedepannya.
“Semoga makin banyak lagi siswa-siswi SMK dan juga mahasiswa yang turut serta dan menampilkan kemampuannya dalam acara seperti ini kedepannya. Hal ini agar industri juga dapat melihat talenta-talenta keamanan siber kita, dan membawamereka ke level profesional,” ujar dia.
Dengan terselenggaranya program ini juga diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas talenta keamanan siber di Indonesia.
Hal ini mengingat tingginya kebutuhan akan tenaga keamanan siber di Indonesia.
Menurut Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN), saat ini kebutuhan tenaga keamanan siber di Indonesia mencapai hingga satu juta, tetapi yang terpenuhi hanya ada di angka 23.000 ahli keamanan siber.
Besarnya jarak antara kebutuhan tenaga keamanan siber dengan jumlah ahli keamanan siber, dapat berakibat fatal dengan maraknya serangan siber.
Bill Elim, Chairman dari PETIR Cyber Security di Universitas BINUS, yang juga menjadi pembicara dalam agenda Industry Talkshow di U-Connect, menyampaikan harapannya untuk talenta muda keamanan siber, khususnya peserta U-Connect.
“Dengan diselenggarakannya acara-acara seperti ini, harapannya generasi muda Indonesia lebih sadar dan tertarik untuk mendalami dunia keamanan siber,” ujar dia.
Selain agenda presentasi Final Lab Project, agenda dilanjutkan dengan Industri Talkshow yang menghadirkan tokoh berprestasi dan berpengalaman, khususnya di bidang keamanan siber.
U-Connect menghadirkan Yusri Amsal (Executive Team ISACA ID & Senior Manager PwC Consulting), Bill Elim (Chairman of PETIR Cyber Security BINUS University), dan Azka Ainul Maarij (Security Consultant at Vantage Point Security). Bapak Ahmad Fathurrozi (Kepala Prodi Informatika, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya) berkesempatan menjadi moderator saat Talkshow.
Industry Talkshow dapat disaksikan oleh umum melalui kanal Youtube InfraDigital Foundation
Bersamaan dengan terselenggaranya seluruh agenda U-Connect, terdapat juga agenda Job Exhibition untuk seluruh peserta program Ready4AI&Security-Indonesia secara umum.
Diharapkan interaksi para peserta dengan industri dapat membawa manfaat bagi kedua pihak.
Bagi pihak industri, diharapkan mereka dapat menemukan talenta-talenta terbaik, sementara bagi peserta diharapkan mereka dapat meningkatkan kualitas hidup dengan menemukan pekerjaan dengan bidang yang sesuai. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif