Infrastruktur Bergeliat, Asing Minat Masuk

Rabu, 07 Agustus 2013 – 20:36 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Geliat pembangunan infrastruktur di Indonesia membuat investor asing mulai melirik perusahaan-perusahaan asal Indonesia yang bergerak di sektor infrastruktur. General Manager Corporate Affairs PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) Deden Rochmawaty mengatakan, prospek cerah bisnis infrastruktur di Indonesia menjadi alasan investor asing untuk masuk melalui penyertaan modal pada perusahaan di Indonesia.

"Dalam dua tahun terakhir, terjadi peningkatan minat asing untuk melakukan investasinya di bidang infrastruktur di Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi kemarin (6/8). Salah satu contoh besarnya minat investor asing itu terlihat dari masuknya Cap Asia, sebuah perusahaan investasi swasta yang mengkhususkan diri pada sektor investasi infrastruktur di Asia Tenggara. Cap Asia ikut memperkuat anak usaha Nusantara Infrastructure yang bergerak di bidang jalan tol, yaitu PT Marga Utama Nusantara (MUN).

BACA JUGA: Harga Capai Rp 70 Ribu, Pembeli Tetap Minati Cabai

Melalui Robust Pty Ltd, Cap Asia menjadi pemilik 20 persen saham MUN yang baru diterbitkan dengan nilai transaksi Rp 545 miliar. "Ini menjadi preseden menguatnya ketertarikan asing," katanya.

Penguatan modal membuat Nusantara Infrastructure kian ekspansif. Saat ini perseroan mengelola beberapa ruas tol. Di antaranya, tol Bintaro-Bumi Serpong Damai (BSD), Jakarta Outer Ring Road W1 (JLB) W1 Kebon Jeruk-Penjaringan, Jalan Tol Seksi Enam (JTSE), dan tol Bosowa Marga Nusantara (BMN)-Makassar.

BACA JUGA: Di Surabaya, Daging Masih Bertahan Rp 95 Ribu

Ekspansi berlanjut di sektor air bersih. Melalui PT Potum Mundi Infranusantara, perseroan mengakuisisi 51 persen saham PT Tirta Bangun Nusantara (TBN) bersama dengan PT Enviro. Juga, mengeksekusi 28 persen saham PT Tirta Kencana Cahaya Mandiri (TKCM) yang berkapasitas 1.300 liter per detik.

Tak hanya itu, lanjut Deden, perseroan juga mengembangkan portofolio usaha sektor pelabuhan dengan mengakuisisi 39 persen saham dari PT Intisentosa Alambahtera (ISAB) melalui anak perusahaan PT Portco Infranusantara (Portco). Aksi korporasi itu dilakukan untuk mengelola Pelabuhan Panjang di Lampung.

BACA JUGA: Jelang Lebaran, Konsumsi BBM Stabil

Sementara itu, pada sektor energi, Nusantara Infrastructure masuk melalui PT Energy Infranusantara (EI) dengan mengambil 45 persen saham PT Inpola Meka Energi (IME), sebuah perusahaan yang berpusat pada pengembangan Mini Hydro Power Plant (PLTA mini hydro) di Sumatera Utara. Saat ini proyek tersebut masih dibangun dengan kapasitas 10 megawatt. (owi/c7/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bank Kewalahan Layani Nasabah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler