Infrastruktur Gencar Dibangun, Warga Perbatasan di Bintan Makin Optimistis

Jumat, 25 Desember 2020 – 20:42 WIB
Kepala Bagian Pengelolaan Perbatasan Kabupaten Bintan, Hasan. Foto: Dok Humas Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan

jpnn.com, BINTAN - Pembangunan fasilitas infrastruktur dan pelayanan dasar wilayah perbatasan Indonesia dengan Singapura dan Malaysia di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, sedang menggeliat.

Masyarakat Bintan yang masuk dalam kecamatan lokasi prioritas pembangunan perbatasan mulai menikmati bantuan pembangunan jalan, puskesmas, rumah nelayan dan rumah guru.

BACA JUGA: Satgas Pamtas Lakukan Pengintaian di Jalan Tikus Perbatasan Malaysia-Indonesia, Ini Hasilnya

“Sekarang Puskesmas di Tanjung Uban semakin baik karena fasilitasnya cukup lengkap baik dari segi fisik bangunan maupun dalam hal pelayanan,” kata Christian Butong, salah satu warga yang menemani anaknya berobat di Puskemas Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, saat ditemui Tim Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP), Jumat (25/12).

Tim BNPP yang dipimpin Kabag Humas Andri Idrawan hadir di Bintan untuk melakukan pengamatan sekaligus mendengar aspirasi terkait bantuan yang difasilitasi BNPP untuk masyarakat perbatasan.

BACA JUGA: Varian Baru Virus Corona Meresahkan, Negara Ini Langsung Tutup Perbatasan

Sejumlah bantuan yang difasilitasi BNPP dan sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat perbatasan Pulau Bintan adalah rehabilitasi pembangunan Puskesmas Kawal dan Puskesmas Tanjung Uban, pembangunan rumah guru, pembangunan jalan strategis desa Berakit, pembangunan 35 rumah nelayan di Desa Pengudang dan pemberdayaan ekonomi masyarakat nelayan.

Menurut Christian, dahulu atap Puskesmas Tanjung Uban banyak yang bocor. Tetapi sekarang sudah tidak lagi. Bahkan bangunan puskesmas sekarang menjadi lebih luas dan lengkap.

BACA JUGA: Kekecewaan Warga Indonesia di Sydney Setelah Perbatasan Ditutup

“Saya pernah rawat inap dua hari di sini, pelayanannya sangat baik dan nyaman,” timpalnya.

Salah satu pimpinan di SDN 003 Bintan Utara Azimin menjelaskan bantuan rehabilitasi rumah guru sudah dirasakan manfaatnya, setidaknya guru tidak lagi membutuhkan waktu yang lama dan menmpuh perjalanan yang jauh karena kini tinggal dekat sekolah.

“Hanya saya berharap dana afirmatif tetap disalurkan karena masih ada enam rumah dinas guru di sekolah ini yang kondisinya sudah memprihatinkan,” ujarnya.

Sementara itu, infrastruktur jalan 1,6 kilometer di Desa Berakit yang dana pembangunannya Rp 5 miliar dari bantuan pusat kini juga sudah dimanfaatkan para warga masyarakat. Dulu jalan ini, jalan tanah dan berbecek kalau hujan.

Akibatnya warga kampung yang umumnya nelayan kesulitasn menjual hasil produksinya. “Sekarang mereka sudah bisa merasakan manfaat dari kehadiran jalan ini,” jelas Kabag Pengelolaan Perbatasan Kabupaten Bintan, Hasan.

Puluhan nelayan di Desa Pengudang Kecamatan Teluk Sebong juga menyatakan rasa gembira karena sekarang bisa menempati rumah yang representatif.

Pembangunan 35 unit rumah nelayan ini difasilitas pemerintah yang menyiapkan dana 35 juta rupiah untuk setiap keluarga. Dana ini kemudian ditambah dengan dana milik para nelayan sehingga terbangun sudah rumah tinggal yang representatif.

Menurut Hasan, bantuan dana afirmatif memang sangat membantu pembangunan di wilayah perbatasan Pulau Bintan. Mewakili pemerintah dan masyarakat kabupaten Bintan, dia berterimakasih kepada BNPP karena telah membantu merealisasikan pembangunan fasilitas pelayanan dasar yang dibutuhkan masyarakat perbatasan.

“Kami juga berharap dana afirmatif tetap diberikan untuk melanjutkan pembangunan perbatasan di Bintan. Kalau hanya mengandalkan APBD, sulit untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat,” ungkap Hasan. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler