Ingat, Brand Power Indonesia di Mancanegara Masih Lemah

Jumat, 03 Februari 2017 – 22:26 WIB
Presiden Joko Widodo. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - jpnn.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa brand tentang Indonesia di mancanegara masih kurang kuat. Akibatnya, Indonesia juga masih terseok-seok untuk memasarkan produknya di luar negeri ataupun
menjaring investor asing.

"Saya ingin mengingatkan bahwa brand power Indonesia masih lemah. Baik untuk perdagangan, investasi, maupun pariwisata dibandingkan negara-negara lain," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas mengenai tindak lanjut program Nation Branding di kantor presiden, Jumat (3/2).

BACA JUGA: Confirmed! Jokowi akan Buka Piala Presiden 2017

Jokowi lantas memaparkan data. Menurutnya, saat ini kekuatan brand Indonesia di bidang perdagangan dan investasi baru mencapai angka 6,4 persen. Angka itu masih berada di bawah beberapa negara tetangga dan rata-rata dunia yang mencapai 7,7 persen.

Sedangkan di bidang pariwisata, lanjutnya, brand power Indonesia berada pada angka 5,2 persen. “Artinya juga masih berada di bawah Thailand 9,4 persen yang memimpin di Asia, serta Singapura yang angkanya 8,6 persen," imbuhnya.

BACA JUGA: Pak SBY Pengin Bertemu Jokowi? Ini Saran Bang Masinton

Jokowi pun meminta kepada para pembantunya di Kabinet Kerja agar membenahi persoalan itu. Sebab, mantan gubernur DKI itu mengaku melihat langsung keseriusan negara-negara lain menggarap nation branding terutama di bidang investasi, perdagangan dan pariwisata.

"Mereka juga berlomba-lomba membangun reputasi di dunia dengan cara soft power melalui diplomasi kebudayaan, film, kuliner, sampai olahraga," ujar mantan wali kota Surakarta itu.

BACA JUGA: Hubungan Jokowi-SBY Baik-baik saja

Karenanya Jokowi juga menginstruksikan jajaran Kabinet Kerja bisa bekerja keras mengejar ketertinggalan itu. Hal utama yang perlu diketahui adalah kekuatan dan kelemahan Indonesia.

Dalam upaya mempromosikan dan membangun citra Indonesia di dunia luar, Jokowi meminta setiap kementerian dan lembaga agar tidak berjalan sendiri-sendiri. Tujuannya agar Indonesia memiliki satu citra yang terintegrasi dan melekat erat di benak masyarakat dunia.

"Artinya, perlu upaya bersama untuk bekerja lebih fokus dalam mewujudkannya dan sekaligus menjaga citra positif negara kita," pungkasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra: Jangan Karena Ahokgate, Jokowi Dimakzulkan


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler