jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe menyatakan, sepengetahuannya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum pernah menyatakan memastikan mendukung Prabowo Subianto maju sebagai capres di Pilpres 2019.
Karena itu, tak tertutup kemungkinan parpol yang dipimpin Sohibul Iman tersebut bakal memilih opsi lain, jelang pendaftaran pasangan calon presiden yang bakal dibuka 4-10 Agustus mendatang.
BACA JUGA: Fahri Yakin Banget Akan Ada Poros Ketiga, Ini Alasannya
"PKS sepertinya belum resmi dukung Prabowo dan mereka masih melakukan manuver politik hingga saat ini," ujar Ramses kepada JPNN, Jumat (13/7).
Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia ini memperkirakan, sikap PKS didasari dua hal. Pertama, karena menginginkan calon wakil pendamping Prabowo berasal dari partai tersebut. Namun hingga saat ini Prabowo sepertinya masih belum memberi kepastian.
BACA JUGA: Dilema PAN - PKS: Ke Jokowi Salah, ke Prabowo Kalah
Alasan lain, PKS seperti masih terus membaca perkembangan politik yang ada. Jika elektabilitas Prabowo terus menurun, bukan tak mungkin nantinya mengusulkan Prabowo legowo dan menyerahkan posisi capres pada figur lain.
BACA JUGA: Ramses Mengaku Mendapat Informasi soal Kans TGB Zainul Majdi
"Saya kira bila elektabilitas Prabowo makin menurun dan dirasa sulit memenangkan kontestasi, maka plan aternatif bisa saja terjadi," ucapnya.
BACA JUGA: Dilema PAN - PKS: Ke Jokowi Salah, ke Prabowo Kalah
Pengajar di Universitas Mercu Buana ini kemudian menyebut nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, bisa saja diusulkan sebagai capres. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Utusan Pak SBY Pulang, Bu Megawati Datang
Redaktur & Reporter : Ken Girsang