jpnn.com, JAKARTA - Wakil Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta Kiai Ibnu Abidin menyatakan, umat Islam di ibu kota wajib memilih calon gubernur beragama Islam.
"Untuk Pilgub DKI, muslim wajib memilih pemimpin muslim," ujarnya di kantor PWNU DKI, Jalan Utan Kayu Raya, Jakarta Timur, Sabtu (15/4), dalam acara sosialisasi hasil Muktamar NU ke-30.
BACA JUGA: Ketua Timses Anies-Sandiaga: 120 Ribu DPT Belum Bersih
Kiai Ibnu menjelaskan, merujuk Muktamar NU ke-30 yang digelar di Lirboyo, Kediri, Jawa Timur tertanggal 21-27 Nopember 1999 pada 21-27 November 1999, maka umat Islam harus memilih calon pemimpin dari kalangan muslim. Hal itu sesuai dengan keputusan Bahtsul Masa’il Aldiniyah Alwaqi’iyah maka orang Islam tidak boleh menguasakan urusan kenegaraan kepada non-Islam kecuali dalam keadaan darurat.
Karenanya, Kiai Ibnu menegaskan bahwa umat Islam di DKI harus memilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada pilkada yang digelar 19 April mendatang. Bagi kalangan nahdliyin, katanya, dasar untuk memilih calon pemimpin muslim juga sudah sangat jelas.
BACA JUGA: Wahai Buruh se-DKI, Mari Pilih Ahok-Djarot Lagi
"Jadi dasarnya jelas, hasil muktamar ke-30 yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo pada 1999 lalu. Jadi mari doakan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mudah-mudahan menjadi pemimpin di DKI Jakarta.
Apakah artinya PWNU DKI mendukung pasangan Anies-Sandi? Kiai Ibnu mengatakan, PWNU secara organisasi kemasyarakatan tidak mengambil keputusan politik.
BACA JUGA: TMP Gelar Baksos Silaturahmi demi Kerukunan Warga DKI
Namun, Ibnu sebagai wakil rais syuriah PWNI merasa terpanggil. “Sebagai rais, saya berkewajiban menyosialisasikan (keputusan muktamar,red). Yaitu wajib memilih pemimpin muslim," ucap Kiai Ibnu.
Demikian juga saat ditanya apakah PWNU dalam hal ini telah berkomunikasi dengan PBNU, Kiai Ibnu tidak menjawab secara tegas. Dia hanya mengatakan, sosialisasi itu demi mengingatkan hasil forum pengambilan keputusan tertinggi di PBNU.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Survei Indikator: Tipis, Hanya Selisih 0,8 Persen
Redaktur : Tim Redaksi