Ingat, Pembeli Satwa Dilindungi Terancam Hukuman Berat

Kamis, 28 Januari 2021 – 17:45 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus. Foto: arsip jpnn.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, penjual maupun pembeli satwa dilindungi terancam pidana penjara selama lima tahun.

"Ancamannya lima tahun penjara ini yang harus diperhatikan juga bagi pembeli-pembeli yang secara ilegal," kata Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Kamis (28/1).

BACA JUGA: Warga Bekasi Jual Satwa Liar Dilindungi, Untung Rp 10 Juta per Hewan

Yusri mengatakan pihak yang bisa dijerat dengan pidana penjara tersebut tidak hanya pihak yang melakukan jual beli, tapi juga pihak yang melukai dan menangkap.

Ketentuan tersebut diatur dalam Pasal 40 ayat 2 Jo pasal 21 ayat 2 huruf a UU RI Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp100 juta.

BACA JUGA: Ujang Menceritakan Karyawan Hotel Temukan Segepok Uang Dolar, Ehhh Ternyata

Adapun bunyi Pasal 21 Ayat 2 tersebut yakni setiap orang dilarang untuk:
a. menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup;
b. menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati;
c. mengeluarkan satwa yang dilindungi dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia;
d. memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh, atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian tersebut atau mengeluarkannya
dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia;
e. mengambil, merusak, memusnahkan, memperniagakan, menyimpan atau memiliki telur dan atau sarang satwa yang dilindungi.

Hal tersebut disampaikan Yusri dalam jumpa pers pengungkapan kasus perdagangan satwa yang dilindungi oleh Subdit 3 Sumdaling di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dengan tersangka berinisial YI.

BACA JUGA: Sepasang Remaja Main di Atas Motor, Sepi, Gelap

Adapun satwa dilindungi yang berhasil diamankan dari tangan tersangka YI, yakni satu ekor orang utan (pongo abelii), tiga ekor burung beo Nias (gracula robusta) dan tiga ekor lutung Jawa (trachypithecus auratu).

Tersangka YI ini dalam kesehariannya adalah seorang pedagang hewan di wilayah Bekasi, Jawa Barat.

Profesinya tersebut juga dijadikan kedok untuk menutupi bisnis ilegalnya.

Meski memiliki toko hewan, tersangka YI menjalankan bisnis ilegalnya secara daring antara lain menggunakan media sosial Facebook dan aplikasi pesan instan WhatsApp.

Untuk setiap hewan langka yang dijualnya, tersangka YI bisa mengantongi keuntungan mulai dari satu juta hingga Rp10 juta.

Menurut pengakuan tersangka, bisnis ilegal tersebut sudah dijalankan sejak Agustus 2020 meski demikian polisi masih mendalami dugaan bahwa bisnis tersebut sudah berjalan lebih lama dari pengakuan YI.

Tersangka YI berhasil ditangkap setelah petugas melakukan penyamaran dengan berpura-pura menjadi pembeli dan mengajak tersangka bertemu untuk melakukan transaksi.

Sebagaimana disebutkan di atas, tersangka YI juga terancam pidana penjara selama lima tahun. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler