jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan saat ini secara tegas masih melarang Tiktok Shop bertransaksi jual beli barang dalam aplikasi media sosial mereka.
Belakangan beredar isu, media sosial asal China besutan Bytdace itu akan mengakuisisi Tokopedia sebanyak 75 persen dan menjadi pengendali e-Commerce bernuansa warna hijau tersebut.
BACA JUGA: TikTok Shop Kembali Beroperasi di Indonesia Melalui Tokopedia
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan enggan menanggapi lebih lanjut soal isu tersebut.
"Boleh saja (jualan) tetapi buat izin sendiri. Kalau toko langsung (di satu aplikasi Tiktok) tidak bisa," tegas Zulkifli di Jakarta, Senin (11/12).
BACA JUGA: Soal Merger TikTok, Akademisi Soroti Potensi Eksploitasi
Zulkifli mengaku Kemendag belum mendapatkan informasi dan membahas soal kabar Tiktok bakal bermitra dengan e-Commerce Indonesia.
"Belum ada (pembahasan dengan Tiktok)," sambung Zulkili.
BACA JUGA: Bicara Bisnis TikTok, Menteri Teten Sampai Singgung Evaluasi di ASEAN
Senada dengan sang menteri, Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa Kementerian Perdagangan, Rifan Ardianto juga mengingatkan bila Tiktok ingin berjualan lagi lewat aplikasinya tidak boleh melakukan transaksi jual beli dan hanya sebatas promosi.
"Dalam regulasi tidak boleh (aplikasi media sosial bertransaksi) dan mengacu pada Permendag 31," tegas Rifan.
Sebelumnya diketahui, dalam Permendag 31 menjadi dasar hukum untuk melarang platform media sosial melayani transaksi jual beli, seperti layanan Tiktok Shop.
Permendag tersebut juga mengatur secara rinci tidak ada keterkaitan pemisahan antara sosial media yang bersalin sebagai social commerce atau melayani e-commerce dalam satu aplikasi. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi