Ingat Ya, Nilai Unas Bisa Pengaruhi SNM PTN

Selasa, 21 Maret 2017 – 22:16 WIB
SNMPTN

jpnn.com, SURABAYA - Seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) saat ini sedang memasuki proses seleksi.

Seleksi masing-masing PTN itu dilakukan hingga 15 April. Sejumlah PTN menyebut akan menggunakan hasil ujian nasional (unas) sebagai pertimbangan penerimaan SNM PTN.

BACA JUGA: Jumlah Pendaftar SNMPTN Mengalami Penurunan

Wakil Rektor I Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Syamsul Huda mengatakan, pertimbangan unas dalam penerimaan SNM PTN merupakan kewenangan masing-masing rektor.

Tiap rektor atau PTN bisa memiliki kebijakan yang berbeda. Di UINSA, nilai unas akan menjadi pertimbangan dalam penerimaan SNM PTN.

BACA JUGA: Siswa Boleh Memilih Dua PTN

Syamsul mengatakan, untuk bisa masuk ke perguruan tinggi, siswa harus sudah lulus sekolah.

Selama ini, dalam mendaftar SNM PTN, siswa menggunakan nilai rapor semester I hingga semester V.

BACA JUGA: Penting Diketahui Pendaftar SNMPTN

Karena itu, pihaknya membutuhkan nilai unas dalam penerimaan SNM PTN.

"Nilainya tidak menjadi kriteria, tapi menjadi syarat masuk. Kan harus lulus dulu," terangnya.

Syamsul menambahkan, akan ada pertemuan pimpinan PTN-PTN di Jawa Timur untuk menyamakan persepsi terkait dengan penerimaan mahasiswa baru (maba) jalur SNM PTN.

Termasuk persepsi tentang unas yang bisa menjadi pertimbangan dalam SNM PTN.

Menurut dia, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penerimaan SNM PTN.

Di antaranya, performa akademik siswa yang mendaftar dan performa sekolah.

Pihaknya perlu mempertimbangkan nilai-nilai akademik siswa.

Terutama nilai mata pelajaran yang mendukung jurusan yang dipilih di perguruan tinggi.

Sementara itu, performa sekolah meliputi beberapa hal. Salah satunya, jumlah lulusan dari sekolah itu yang diterima di UINSA.

Kemudian, kampus harus melihat performa akademik alumni dari sekolah tersebut yang sudah diterima di UINSA.

Pihak kampus juga perlu mempertimbangkan integritas sekolah yang bersangkutan. "Ada banyak pertimbangannya," tuturnya.

Wakil Rektor I Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Yuni Sri Rahayu juga akan mempertimbangkan nilai unas dalam penerimaan SNM PTN.

Menurut dia, dalam penerimaan mahasiswa baru jalur SNM PTN, Unesa membaginya dalam dua kriteria.

Yakni, nilai sekolah dan nilai individu.

Karena itu, meski tidak menentukan kelulusan, unas pada April nanti tetap harus dipersiapkan dengan baik.

Terutama bagi para siswa kelas XII di SMA/SMK atau sederajat.

Sebab, beberapa perguruan tinggi negeri akan mempertimbangkan unas dalam SNM PTN.

Berbeda dengan Unesa, Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Joni Hermana menyampaikan tidak akan mempertimbangkan nilai unas.

Alasannya, waktu pengumuman unas mepet dengan batas akhir seleksi SNM PTN.

ITS hanya mempertimbangkan unas sebagai syarat peserta bisa mengikuti SNM PTN.

Peserta yang lolos seleksi SNM PTN di ITS harus sudah memiliki bukti keikutsertaannya dalam Unas 2017.

"Pertimbangan itu juga sudah sesuai dengan aturan yang berlaku dari Kemenristekdikti," jelasnya.

Joni menambahkan, untuk memperkuat seleksi SNM PTN, ITS menerapkan sistem seleksi portofolio prestasi siswa.

Seleksi khusus itu digunakan untuk menunjang seleksi yang sudah dilakukan panitia SNM PTN pusat.

Yakni, dengan memeringkat siswa sesuai nilai rata-rata dan indeks sekolah.

Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih menjelaskan, hingga saat ini Unair belum menentukan sikap terkait dengan nilai unas sebagai pertimbangan seleksi.

Unair akan menggunakan nilai unas tersebut jika mekanisme tidak akan mengganggu seleksi SNM PTN yang sudah dilaksanakan kampus.

"Kalau harus mengulang penilaiannya, tentu akan memakan banyak waktu," terangnya.

Sebaliknya, jika nilai unas tersebut diberikan jauh-jauh hari, Unair juga akan mempertimbangkannya secara wajar dengan porsi yang tak besar.

Sebab, pertimbangan indeks sekolah dan indeks prestasi siswa akan tetap menjadi penilaian utama Unair. (puj/elo/c7/dos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Coba-coba Manipulasi Nilai Rapor


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler