Inggris Akui Kesulitan Berantas Rasisme

Kamis, 23 Februari 2012 – 18:28 WIB
LONDON - Kasus rasisme di jagad sepakbola Inggris menjadi perhatian serius pemerintah di negeri Ratu Elizabeth itu. Rabu (22/2), Perdana Menteri Inggris David Cameron mengumpulkan beberapa politikus, tokoh sepakbola dan pegiat anti-rasisme negara tersebut dan menyatakan perang atas rasisme dalam sepakbola. 

Pertemuan sebagai respon atas kasus rasisme yang melibatkan kapten tim nasional Inggris dan Chelsea, John Terry, serta penyerang klub Liverpool asal Uruguay, Luis Suarez.. David menyatakan, masalah rasisme tidak bisa diselesaikan “semudah menyembunyikan kotoran dan debu ke bawah karpet.”  Akan tetapi, katanya, sepakbola Inggris akan mampu menyelesaikan masalah rasisme tersebut sambil berharap bantuan pemerintah.

Menurut David, pertemuan yang diprakarsainya itu diharapkan dapat menegaskan sikap pemerintah dalam mewaspadai dan memerangi rasisme dan segala bentuk diskriminasi. Seperti diberitakan, pemain belakang Chelsea John Terry akan menjalani sidang pengadilan atas dugaan pelecahan rasis pada pemain belakang Queens Park Rangers Anton Ferdinand dalam suatu pertandingan antara kedua klub bulan Oktober tahun lalu.

Akibat kasus tersebut, Terry dicopot dari jabatannya sebagai kapten tim nasional oleh FA atau PSSI-nya Inggris. Keputusan tersebut ditentang keras oleh pelatih kepala tim nasional asal Italia Fabio Capello yang akhirnya memutuskan mengundurkan diri.

Dalam kasus lainny, Suarez telah dihukum tidak boleh berlaga di delapan pertandingan  Liga Utama Inggris setelah mencela pemain belakang Manchester United yang berkulit hitam Patrice Evra.

Pemain asal Uruguay tersebut pun mendapat kecaman lebih lanjut setelah menolak berjabat-tangan dengan Evra ketika kedua tim berlaga pertama kalinya awal bulan inin setelah kasus rasisme tersebut bulan Oktober tahun lalu.

Kantor berita AS Associated Press melaporkan, pemerintah Inggris pada hari Rabu mengumumkan sumbangan 4.7 juta dollar AS kepada asosiasi sepakbola Inggris atau FA untuk pembangunan sebuah pusat pendidikan kepelatihan. Upaya ini diharapkan mendorong para kaum minoritas untuk menjadi manajer sepakbola. (ap/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tentara AS Bakar Al Quran, Picu Rusuh di Afghanistan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler