Inggris Bikin Hidup 3 Jenderal Myanmar Jadi Sengsara, Begini Caranya

Jumat, 19 Februari 2021 – 16:35 WIB
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab. Foto: Reuters

jpnn.com, LONDON - Inggris pada Kamis (18/2) menjatuhkan sanksi terhadap tiga jenderal Myanmar dan menuduh mereka melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang serius menyusul kudeta militer di negara Asia Tenggara itu.

"Kami, bersama sekutu internasional kami akan meminta pertanggungjawaban militer Myanmar atas pelanggaran hak asasi manusia mereka dan mengejar keadilan bagi rakyat Myanmar," kata menteri luar negeri Inggris Dominic Raab.

BACA JUGA: Militer Myanmar Makin Kalap, Sutradara sampai Penyanyi Diburu Aparat

London berusaha membuat hidup ketiga jenderal jadi tidak nyaman dengan membekukan aset dan memberlakukan larangan perjalanan terhadap mereka. Para elite militer Myanmar tersebut yakni menteri pertahanan Mya Tun Oo, menteri dalam negeri Soe Htut, dan wakil menteri dalam negeri Than Hlaing.

Selain itu, Inggris mengatakan pengamanan lebih lanjut sedang diberlakukan untuk mencegah bantuan Inggris secara tidak langsung disalurkan untuk mendukung pemerintah Myanmar yang sekarang dipimpin militer.

BACA JUGA: Rakyat Terus Turun ke Jalan, Militer Myanmar Tawarkan Janji Manis

"Militer dan polisi Myanmar telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang serius, termasuk melanggar hak untuk hidup, hak atas kebebasan berkumpul, hak untuk tidak ditangkap atau ditahan secara sewenang-wenang, dan hak atas kebebasan berekspresi," demikian pernyataan pemerintah Inggris.

Para penentang kudeta militer Myanmar menyambut baik sanksi baru dari Inggris dan Kanada pada Jumat ketika pengunjuk rasa bersiap untuk turun berunjuk rasa ke jalan, yang akan menandai dua minggu berlangsungnya demonstrasi harian di Myanmar. (ant/dil/jpnn)

BACA JUGA: China Jawab Rumor Keterlibatan dalam Kudeta Militer di Myanmar


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler